post image
KOMENTAR
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menggelar acara Muktamar XXIX 2015 di Tiara Hotel and Convention Medan. Acara berlangsung selama 5 hari (18-22 Nopember 2015) dan akan dihadiri 5.000 peserta, yang berasal dari pengurus besar IDI, Pengurus cabang, pengurus wilayah, PDSp, PDSm, undangan dan peninjau.

Namun, acara ini terkesan mendadak dan tertutup. Tidak ada baliho sebagai pemberitahuan kepada masyarakat, bahkan hanya beberapa media saja yang mengetahui acara tersebut.

Forum Pemerhati dan Penulis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (FP5A) dr Binsar H Naibaho M Kes membenarkan hal tersebut. Dia menuturkan, biasanya sebulan sebelum acara berlangsung, baliho sudah terpampang di pusat kota yang sering dilewati masyarakat.

"Ini malah nggak ada, saya pun heran. Kita para dokter di Sumut hanya mendapatkan undangannya, itupun seminggu yang lalu," kata Binsar menyikapi Muktamar IDI yang terkesan tertutup ini, Selasa (17/11/2015).

Menurutnya, banyak permasalahan yang dihadapi IDI. Kasus yang paling disorot saat ini adalah kasus dugaan gratifikasi dari perusahaan farmasi PT Interbat yang melibatkan ribuan dokter di seluruh Indonesia. Selain itu, juga kasus-kasus mal praktek.

"Saya mensinyalir inilah sebabnya, karena itu muktamar kali ini tidak begitu digembar-gemborkan," ujarnya.

Dalam acara muktamar XXIX, katanya, perusahaan farmasi juga diundang. Diduga inilah yang menjadi salah satu penyebabnya, untuk melindungi perusahaan-perusahaan farmasi tersebut, agar tidak tercium oleh media.

"Nanti, di forum acara muktamar ini, saya akan mempertanyaan kasus dugaan suap obat itu dengan pengurus besar IDI. Saya ingin mendapatkan penjelasan lebih detail lagi, tidak hanya mengetahui dari pemberitaan dan desas-desus yang kita dengar selama ini. Meskipun kasus ini juga sudah menjadi rahasia umum di kalangan para dokter di seluruh Indonesia," tukasnya.[rgu]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan