post image
KOMENTAR
Rendahnya partisipasi pemilih menjadi salah satu sorotan utama pada penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015. Apalagi data yang muncul berdasarkan hasil hitung TPS formulir C1 pada laman pilkada2015.kpu.go.id menunjukkan beberapa daerah tingkat partisipasinya sangat rendah seperti Kota Medan yang memiliki tingkat partisipasi hanya 26,88 persen.

Saat kondisi ini dipertanyakan kepada Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, yang bersangkutan terkesan menanggapinya enteng.

"Trus masalahnya apa?," katanya kepada wartawan saat melakukan monitoring perhitungan suara di Medan Johor, Sabtu (12/12).

Husni memastikan mereka akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pilkada serentak 2015. Namun hal tersebut baru dilakukan setelah semua rangkaian Pilkada selesai dilakukan termasuk persoalan hukum menyangkut munculnya penundaan pilkada pada beberapa daerah.

"Belum dievaluasi, nanti begitu selesai baru dievaluasi," ujarnya.

Raut wajah Husni Kamil Manik kembali berubah saat wartawan mempertanyakan rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Medan yang notabene merupakan daerah proyek percontohan (pilot project) untuk peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2015 secara nasional.

"Trus?, nanti setelah selesai baru kita evaluasi. Biar jalan dulu, nanti kalau sudah selesai proses yang lain baru kita lanjutkan lagi," ungkapnya sembari masuk kedalam mobilnya.

Diketahui, KPU Kota Medan menjadi pilot project bagi KPU RI untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2015. Penempatan Medan sebagai Pilot Project tersebut disebabkan pada pemilu legislatif dan pemilu pilpres 2014 tingkat partisipasi di Medan hanya 38 persen. Untuk meningkatkan partisipasi tersebut, KPU Medan melakukan riset dengan menggandeng beberapa peneliti seperti Elfenda Ananda yang melakukan riset perilaku pemilih di Medan serta menyerahkan hasil penelitiannya kepada KPU Medan yang kemudian didiskusikan dengan berbagai kelompok pemilih seperti tokoh masyarakat, pimpinan ormas, OKP, kaum difabel, pers dan pengurus partai politik pada Sabtu (15/8) lalu.

Berbagai rekomendasi juga sudah disampaikan usai FGD tersebut namun tidak mampu mendongkrak partisipasi pemilih di Pilkada Medan 2015 yang justru semakin merosot ke angka partisipasi 26,88 persen.

Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara, Faisal Mahrawa mengatakan selain karena faktor apatisme masyarakat terhadap para calon pemimpin, kondisi ini juga disebabkan tidak kreatifnya KPU Medan dalam melakukan sosialisasi.

"Akibat dari sosialisasi yang tak efektif itu masyarakat tak beranjak dari keapatisan," ujarnya.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga