post image
KOMENTAR
Gencarnya pengusutan kasus dugaan restitusi pajak Mobile 8 oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai tidak bisa dilepaskan dari persoalan dendam politik antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Perindo Hari Tanoesoedibjo (HT).

Pengamat politik Sinergi Masyarakat Indonesia untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin mengatakan, setidaknya ada satu alasan bagi publik untuk berpersepsi bahwa pengusutan kasus Mobile 8 ini bernuansa politis.

Latara belakang Jaksa Agung M Prasetyo yang berasal dari partai politik tempat dimana HT awalnya berkiprah di jalur politik disebut Said sebagai salah satu indikasinya.

Bukan rahasia umum, bahwa ada ketidak cocokan politik antara HT dan Paloh yang memicu minggatnya HT dari NasDem yang pernah ia besarkan.

"Konflik itu akhirnya dibaca publik masih berkepanjangan. Pengusutan kasus Mobile 8 ini dipersepsikan publik terkait adanya konflik antara dua tokoh ini mengingat jaksa agung berasal dari NasDem," kata Said, Selasa (2/2).

Persepsi publik tersebut, lanjut Said, dikuatkan dengan keterangan anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dalam rapat kerja bersama Jaksa Agung beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, politikus PDIP tersebut mengungkapkan adanya pertarungan antar geng dalam kasus yang ditangani Kejagung.

Buntutnya, Masinton disomasi oleh pihak NasDem atas pernyataan tersebut.

"Masinton Pasaribu disomasi NasDem karena mencoba mengkaitkan konflik antara HT dan Paloh. Itu bukan opini Masinton pribadi. Dia mewakil pemilih. Itu sebagai kesimpulan persepsi publik," ucap Said.

"Kalau publik mempersepsikan demikian, itu tak berlebihan. Karena ada satu sejarah keduanya tak cocok secara politik," imbuhnya.[rgu]

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Sebelumnya

Delapan Butir Maklumat KAMI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini