post image
KOMENTAR
Kota Medan masih menyimpan marah pada gerakan Po An Tui. Untuk itu penghargaan dalam bentuk apapun kepada Po An Tui tidak memiliki alasan sama sekali.

Hal itu disampaikan penggagas Gerakan Bangga Medan, Abdullah Rasyid kepada MedanBagus.Com, Senin (22/2).

"Po An Tui bukan pejuang kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah gerombolan yang bekerja sama dengan Belanda dan Inggris. Tentu luka ini tidak akan mudah hilang dan penghargaan kepada Po An Tui dalam bentuk apapun sama sekali tak punya alasan," ujar Rasyid.

Lebih lanjut dikatakan Rasyid, Po An Tui merupakan laskar nasionalis bangsa Tiongkok yang bekerjasama dengan asosiasi bangsa Tiongkok luar negeri serta Partai  Kuomintang dalam melawan para pejuang kemerdekaan pasca kemerdekaan RI.

Terkait pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengatakan Po An Tui adalah pejuang pro-republik pada peresmian Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa di Taman Budaya Tionghoa, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur Sabtu (14/11/2015), Rasyid mengatakan, bahwa hal itu merupakan ketidakadilan yang pernah dilakukan negara.

"Kemendagri harus luruskan ini. Medan itu merasakan kekejaman Po An Tui. Medan itu rawan potensi konflik. Kita masih ingat perseteruan preman saja sudah mengakibatkan banyak korban, apalagi jika perbenturan etnis akibat ketiakadilan yang dipicu pemerintah," tandas Rasyid. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas