post image
KOMENTAR
Sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyerang Rizal Ramli dengan tidak mengakui kementerian koordinator maritim dan sumber daya dipertanyakan. Koordinator Aktivis 77/78, Syafril Sjofyan mengatakan, sikap JK ini aneh karena bertentangan dengan kelakuannya sendiri.

"Mungkin JK lupa, malah ikut-ikutan membuat gaduh. JK menyatakan, sesama menteri tidak boleh gaduh dan menyelesaikan masalah dalam rapat kabinet. Tapi menyangkut nama kemenko maritim dan sumber daya, JK justru tidak membicarakannya dalam rapat kabinet, dan malah mengungkapkannya ke publik," kata Syafril kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/3).

Dia mengira JK masih menyimpan dendam terhadap RR yang di masa-masa awal dilantik sebagai menteri koordinator menantang JK untuk berdebat soal proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Belakangan, pandangan RR soal ketidakmungkinan proyek listrik ini dapat diselesaikan sesuai target dan kuatnya unsur KKN diakui kebenarannya. JK juga sangat terganggu karena RR membongkar kesemerawutan manajemen Pelindo II, sampai-sampai RJ Lino yang mengaku dibekengi istana ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.

"Nampaknya JK masih dendam, memanfaatkan momen menyerang RR di depan publik," sambung dia,

Sikap JK yang tidak mengakui kemenko maritim dan sumber daya yang dipimpin RR, katanya, membingungkan masyarakat. Menurut Syafril, sikap lantang JK harusnya disampaikan enam bulan lalu saat RR baru dilantik. Bukan sekarang ini di saat pertentangan antara RR dengan Sudirman Said terkait Blok Masela mengemuka ke publik.

"Ada apakah? Semoga saja JK hanya lupa karena faktor usia, bukan karena sudah pikun. Karena kalau sudah pikun berbahaya buat negeri ini," demikian Syafril Sjofyan yang juga Koordinator Forkapti.[hta/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa