post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memimpin rapat koordinasi pemantauan dan evaluasi pembangunan tol laut yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong serta perwakilan dari Kementerian dan Lembaga terkait.

Rizal menyampaikan, pembangunan tol laut sangat memberikan dampak yang positif, terutama dalam mempengaruhi harga kebutuhan pokok. Harga kebutuhan pokok utamanya di belahan Indonesia Bagian Timur mengalami penurunan yang signifikan karena adanya tol laut.

Pemerintah memang telah mengeluarkan banyak biaya untuk membangun tol laut, seperti pembangunan pelabuhan, investasi dalam membeli dan perbaikan kapal, serta memberikan subsidi kepada daerah-daerah yang belum kuat secara financial untuk dijadikan wilayah tol laut.

"Bahwa tol laut manfaatnya sangat besar, berhasil menurunkan barang-barang kebutuhan pokok.  Dari Pulau ke luar Pulau Jawa yang paling tinggi grafiknya (tren penurunan harga). Harga komoditas dasar dan harga barang turun," ucap Rizal di kantor Kemenko Maririm di Jakarta (Senin, 30/5).

Data dari Kementerian Kemenko Maritim, beberapa contoh komoditi-komoditi dasar yang mengalami tren penurunan akibat dampak dari adanya tol laut di Indonesia Timur adalah seperti beras turun 22 persen, gula pasir turun 19 persen, daging ayam ras turun 28 persen, tripleks turun 17 persen dan semen yang turun hingga 22 persen.

"Sebelumnya perbedaan harga antara jawa dan Luar Jawa jauh sekali, di Jawa murah disana (Timur) mahal sekali," sambung Rizal.

Namun kendati sudah memperoleh dampak positif akan adanya tol laut, Rizal mengakui pemerintah harus terus berupaya optimal, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Salah satu yang harus diupayakan secara optimal adalah lalu lintas kapal angkut agar ketika kembali dari wilayah tujuan tidak kosong muatannya ketika kembali.

Rizal menegaskan harus ada jadwal kapal barang yang bersandar, agar para pemasok barang seperti petani, nelayan bisa mengumpulkan barang sesuai jadwal kapal. Jadwal regular ini diperlukan untuk mengantisipasi kekosongan kapal ketika kembali dari wilayah tujuan.

"Misalnya, di Pulau Namlea (Kepulauan Maluku), setiap hari Rabu ada kapal ke Jawa, mereka kumpulin barang, akrena itu kan satu arah, agar pulangnya tidak kosong, karena biayanya mahal. Jadwal regular kapal ditentukan agar nelayan, petani bisa datang kumpulin barang," jelas Rizal.

Untuk solusi yang disampaikannya, Rizal meminta Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk mengkoordinir para pemasok barang, agar bisa memanfaatkan kapal yang bersandar secara regular.

"Kita minta Menteri Perdagangan mengumpulkaan semua pemain-pemain besar dalam sistim distribusi agar mereka bisa memanfaatkan kapal regular ini," tandas Rizal.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi