post image
KOMENTAR
Kekosongan vaksin di sejumlah rumah sakit menjadi celah bagi vaksin palsu untuk masuk dengan mudah.

Celah itu bertambah lebar karena ditambah dengan tingginya permintaan vaksin.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M.Faqih, mengakui banyak rumah sakit mendapatkan vaksin secara mandiri untuk memenuhi permintaan pasien di tengah kondisi kehabisan stok.

"Ada beberapa vaksin tertentu yang belum masuk ke rumah sakit. Kebanyakan vaksin yang dipalsukan adalah vaksin impor," kata Daeng dalam diskusi di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7).

Menurut Daeng yang juga Ketua Terpilih IDI untuk periode 2018-2021, bukan berarti pihak manajemen telah melakukan kesalahan jika RS atau klinik membeli vaksin sendiri.

Karena itu ia mengatakan ada kemungkinan rumah sakit tidak mengetahui bahwa vaksin yang dibelinya adalah palsu.

"Ini perlu diselidiki, apakah rumah sakit itu korban atau memang dia oknum penyebaran vaksin palsu. Bisa jadi, rumah sakit enggak tahu kalau vaksin yang dibeli itu palsu," terangnya.

Terkait itu, Daeng meminta kepolisian membeberkan peran rumah sakit dalam penyebaran vaksin palsu. Hal ini dinilai perlu untuk meredam kegaduhan di tengah masyarakat.

"Dia pelaku atau memang korban, itu harus dijelaskan ke masyarakat agar tidak menimbulkan kepanikan," tutur Daeng.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Juwita F. Moeloek merilis 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Selain rumah sakit, ada enam bidan dan dua klinik yang menggunakan vaksin palsu.

14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu:

1. Rumah Sakit Dr Sander Cikarang, Bekasi.
2. Rumah Sakit Bhakti Husada Cikarang, Bekasi.
3. Rumah Sakit Sentral Medika di Jalan Industri Pasir Gombong, Bekasi.
4. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada di  Jalan Pondok Timur Indah, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi.
5. Rumah Sakit Karya Medika, Tambun, Bekasi.
6. Rumah Sakit Kartika Husada di Jalan M.T. Haryono Setu, Bekasi.
7. Rumah Sakit Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi.
8. Rumah Sakit Multazam, Bekasi.
9. Rumah Sakit Permata, Bekasi.
10. Rumah Sakit Ibu dan Anak Gizar, Perumahan Villa Mutiara Cikarang, Bekasi.
11. Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur.
12. Rumah Sakit St. Elisabeth di Jalan Raya Narogong, Bekasi.
13. Rumah Sakit Hosana Medica, Cikarang.
14. Rumah Sakit Hosana Medica di Jalan Pramuka, Bekasi.

Sementara, enam bidan dan dua klinik yang menggunakan vaksin palsu, yakni:

1. Bidan Lia di Kampung Pelaukan Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
2. Bidan Lilik di Perum Graha Melati, Tambun. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
3. Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
4. Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
5. Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
6. Bidan M. Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur. Supplier vaksin palsu bernama Kartawinata alias Ryan.
7. Klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat. Supplier vaksin palsu bernama Seno.
8. Klinik DR. Dafa di Baginda, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika. [hta]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan