post image
KOMENTAR
MBC. Selain menerima kunjungan resmi Presiden Tajikistan pada Senin pagi (1/8), pada hari yang sama Presiden Joko Widodo juga menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Mohd Najib Razak.

Pertemuan yang digelar dalam rangka "The 11th Indonesia-Malaysia Annual Consultation Meeting" tersebut digelar di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pengantar pada pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua tetangga yang sudah lama berhubungan dengan baik.

"Hal ini antara lain dapat dilihat dari angka-angka perdagangan, investasi, dan pariwisata antar kedua negara. Pertemuan konsultasi tahunan ke-11 ini merupakan kesempatan yang baik untuk membahas isu-isu prioritas yang perlu kita tingkatkan," ujar Presiden.

Pertemuan bilateral yang dihadiri kedua kepala negara beserta delegasi itu membahas sejumlah isu bilateral, salah satunya masalah perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Mengenai penetapan batas wilayah, kita sepakat untuk lebih mengintensifkan negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan," kata Jokowi dalam pernyataan bersama usai pertemuan.

Terkait dengan kasus penculikan dan penyanderaan yang akhir-akhir ini marak terjadi di perairan kedua negara oleh kelompok Abu Sayyaf, Presiden Joko Widodo mendorong percepatan kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk dapat menanggulangi kasus tersebut.

"Indonesia mendorong agar kerjasama trilateral antara Malaysia, Filipina, dan Indonesia terhadap pengamanan perairan Sulu dan sekitarnya ini segera dilakukan," terangnya.[rgu/rmol]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan