post image
KOMENTAR
Hingga kini, warga Kota Binjai masih kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg. Seperti yang terjadi di Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, tepatnya di Jalan Randu, Pasar III Jawa, Tandam, Selasa (11/10), saat Komisi B DPRD Binjai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke beberapa pangkalan gas khusus 3 kg.

Saat lakukan sidak ke Jati Utomo, enam anggota dewan dari Komisi B, yang dipimpin Jonita Agina Bangun, pangkalan penjual gas elpiji ukuran 3 kg mengaku, belakangan ini kuota pasokan gas 3 kg ke pangkalan mereka mendapat pengurangan jatah dari pihak agen/penyalur, yang merupakan perpanjangan tangan dari Pertamina.

Terjadinya pengurangan pasokan menyebabkan warga yang layak mempergunakan gas ukuran 3 kg tersebut tidak mendapat bagian secara merata. Tentunya, kesulitan atau hilangnya gas 3 kg dipasaran membuat warga kelabakan untuk mendapatkannya.

Hal itu juga mencemaskan sekaligus membuat jengkel sejumlah ibu rumah tangga diwilayah Jati Utomo, umumnya di Kota Binjai.

"Sejak Agustus 2016 kemarin, pangkalan saya dikurangi pasokan atau kuotanya oleh agen. Sebelumnya di Bulan Juli, pasokan gas 3 kg buat pangkalan saya per bulannya sebanyak 3120 tabung gas, namun bulan berikutnya hingga November ini, pangkalan saya per harinya menerima jatah sebanyak 40 tabung gas, jadi per bulannya dari agustus hingga November ini totalnya hanya 1000 sampai 2000 an saja," ungkap Arifin, pemilik pangkalan gas 3 kg di Lingkungan III, Jalan Randu, Jati Utomo, Binjai Utara kepada Ketua Komisi B DPRD Binjai, Jonita Agina Bangun, Edi Putra Sitepu, dan empat anggota Komisi B lainnya.


"Berkurangnya pasokan pangkalan saya, membuat warga kecewa dan menuduh saya melakukan penimbunan. Padahal memang pangkalan saya dikurangi jatahnya oleh PT Brahmana, sebagai agen penyuplai gas 3 kg ke pangkalan saya ," tambahnya

Beranjak dari Pangkalan gas elpiji 3 kg milik Arifin, Komisi B DPRD Binjai kembali mendatangi pangkalan gas 3 kg lainnya diwilayah Binjai Utara, guna mencari tahu penyebab kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg tersebut.

Di pangkalan milik Dasrul, di wilayah Jati Utomo, Binjai Utara, lagi-lagi pemilik pangkalan mengakui pasokan gas 3 kg untuknya dikurangi oleh pihak CV. Era Grasindo, agen penyalur tabung gas 3 kg.

Menurut Dasrul, pangkalannya menerima pasokan gas 3 kg dari agen hanya 50 tabung gas saja. Ditambahkan Dasrul, pangkalannya sebelum sebelumnya menerima pasokan gas dari agennya sebanyak 80 tabung. Alasan berkurangnya pasokan gas 3 kg dari agen juga terjadi di beberapa pangkalan gas 3 kg lainnya di Binjai. .

Kesulitan mendapatkan gas 3 kg di Binjai terus ditelusuri Komisi B DPRD Binjai. Tak puas ditingkat pangkalan, Komisi B menyambangi salah satu gudang gas 3 kg milik CV Era Grasindo, salah satu agen penyalur gas 3 kg diwilayah Kota Binjai.

Di gudang milik CV Era Grasindo, yang terletak di Jalan Samanhudi, Kelurahan Berngam, Binjai Kota, lima anggota dewan dari Komisi B didampingi Ayu Brahmana, Koordinator Agen Se-Kota Binjai meninjau suasana gudang penyimpanan gas 3 kg milik Era Grasindo tersebut.

Digudang itu, Ayu Brahmana sebagai koordinator agen gas 3 kg se-kota Binjai mengakui, sebenarnya kuota gas 3 kg atau gas bersubsidi khusus rumah tangga ini, tidak ada pengurangan kuota untuk seluruh pangkalan di Kota Binjai. Malah di Kota Binjai, untuk bulan ini  mendapat penambahan kuota dari pihak pemerintah atau pertamina sebesar 9,5 persen.

"Pengurangan jatah atau kuota bagi Binjai, terbanyak hanya terjadi di Agustus kemarin. Namun selanjutnya kuota gas 3 kg untuk Binjai bertambah,” akunya seraya menyebutkan situasi dapat dilihat normal kembali dua minggu kedepan.

Menanggapi 'hilangnya' gas 3 kg di Binjai, Jonita Agina Bangun, Ketua Komisi B DPRD Binjai mengatakan, pihaknnya meminta Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, khsususnya Bagian Perekonomian untuk segera mencari tahu.

"Ini Harus dicari tahu Kabag Perekonomian dan jajaran terkait di Pemko Binjai, mengapa warga sangat sulit mendapatkan gas bersubisdi ini. saya dan kawan-kawan dari Komisi B DPRD Binjai, yang terjadi saat ini ada dugaan permainan ditingkat agen. Kuota bertambah, gas 3 kg kok bisa menghilang, ada apa ini. ini secepatnya harus ditindaklanjuti Pemko ke agen," ucap Jonita.[sfj]                         

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi