post image
KOMENTAR
Ratusan buruh PT Pelindo I Belawan yang sudah menggelar aksi jalan kaki dari Kota Medan hendak menuju Jakarta akan berenang massal menyeberangi Selat Sunda demi ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Para buruh yang tergabung dalam Pengurus Komisariat Serikat Buruh Sejatera Indonesia (PK SBSI) Kopkarpel UPTK Belawan-Pelindo I dari Federasi Industri, Kesehatan, Energi dan Pertambangan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FIKEP SBSI) Medan itu telah 30 hari lebih menggelar aksi jalan kaki atau long march sejak 20 Januari 2017 lalu, dan sudah tiba di penyeberangan Bakauheni, Lampung.
 
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPP SBSI) Prof Dr Muchtar Pakpahan, SH, MA menyampaikan, pilihan melakukan long march hingga 2000-an kilometer sepanjang Pulau Sumatera dan memasuki Pulau Jawa dilakukan para buruh untuk menuntut hak-hak dasar mereka yang hendak dipecat dari PT Pelindo I Medan.
 
"Kami sudah sampaikan, kalau boleh jangan aksi jalan kaki, dan kalau boleh jangan berenang melewati Selat Sunda. Jangan sampai mati atau malah diterkam ikan hiu. Namun, menurut mereka, sekali mati sama saja mati, meskipun mati di tengah laut, sama saja dengan mati karena dipecat dan tidak dihargai sebagai buruh yang bekerja di PT Pelindo. Apalagi yang mau kita katakan kalau begitu,” tutur Muchtar Pakpahan, saat menggelar Konperensi Pers, di Kantor DPP SBSI, Gedung Biru Jalan Tanah Tinggi II, Johar Baru, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (21/2).
 
Dijelaskan Muchtar, persoalan buruh di PT Pelindo I itu sudah satu tahun lebih digantung, tanpa penyelesaian yang sehat. Bahkan, kata dia, sejumlah proses mediasi dan komunikasi sudah dilakukan ke berbagai pihak, termasuk ke Presiden Jokowi agar sekiranya persoalan yang dihadapi buruh ini bisa mendapat perhatian dan diselesaikan dengan beradab.
 
Akan tetapi, dari sejumlah surat dan pertemuan dengan para petinggi di Negara ini, seperti dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Sekretariat Negara, dan Kementerian BUMN, tidak ada solusi yang adil. Bahkan para pejabat itu cuek kepada persoalan buruh.
 
"Tidak ada solusi, ya buruh tetap lanjut menuntut keadilan bagi buruh,” ujarnya.
 
Untuk koordinasi aksi berenang lewati Selat Sunda, lanjut Muchtar, pihak koordinator lapangan aksi sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan aparat keamanan dan juga pihak syahbandar di penyeberangan Bakauheni-Merak.
 
"Setibanya di Merak nanti, buruh PT Pelindo I akan bergabung dengan buruh PT Pelindo II, Pelindo II dan Pelindo IV yang memiliki nasib yang sama. Dan diperlakukan tidak adil. Lalu akan bersama-sama menuju Istana Negara. Semoga Presiden mau mendengarkan,” tandasnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa