post image
KOMENTAR
Kebutuhan total anggaran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mencapai Rp 5-6 miliar per tahun. Salah satu pemasukannya, berasal dari penggalangan dana.

Seperti lelang bertema Temenin LBH#2 yang digelar di Jaya Suprana School of Performing Arts Mall of Indonesia (MOI), Jalan Raya Boulevard Barat, Jakarta Utara, Sabtu (11/3) malam.

"Lewat kegiatan lelang, diharapkan dapat menyerap Rp 1,2 miliar atau sekira 20 persen dari anggaran total per tahun," kata koordinator penggalanan dana LBH Jakarta, Widodo Budidarmo (Dodo).

Dari jumlah tersebut, lanjut Dodo, pemasukan terbesar berasal dari donasi publik yang berkisar antara 20-25 persen.

"Sisanya kerja sama dengan program. Kalau dana bantuan hukum pemerintah, hanya satu persen," bebernya.

Dalam kegiatan lelang Temenin LBH#2, lembaga yang didirikan Adnan Buyung Nasution (ABN) itu, menargetkan serapan sebesar Rp 200 juta.

Namun, realisasinya justru jauh dari harapan. Bahkan, donasi yang terkumpul tidak sampai separuh dari target yang ditetapkan.

"Malam ini dana yang terkumpul sebesar Rp 73 juta," ungkap Dodo.

Untuk hasil lelang malam ini, pihak LBH hanya menjual lima benda. Antara lain, satu lukisan karya pelukis sekaligus dubber Santosa Amin senilai Rp 20 juta yang dibeli seorang Notaris asal Cempaka Mas, Djasmin.

Tiga benda lainnya, senilai total Rp 23 juta, dibeli tuan rumah Aylawati Sarwono. Rinciannya, patung penari Srintil seharga Rp 9 juta, Patung Perjalanan Panjang senilai Rp 8 juta, dan kain Melati Bengkal asal Jambi yang dibayar Rp 6 juta.

Lalu, sebuah tongkat kayu Stigi milik pegiat keadilan Indra Aswan, dibeli YLBHI seharga Rp 1,5 juta. Sisanya, sejumlah nominal yang disumbangkan dari donatur.

Selain itu, ada juga benda-benda lainnya yang ikut dilelang oleh pihak LBH Jakarta. Termasuk, setelan jas, sepatu dan mobil pribadi klasik milik pendiri LBH, Adnan Buyung Nasution senilai Rp 10 juta.

Itu pun belum termasuk, lima set foto, masing-masing senilai Rp 10 juta, hingga asesoris lainnya. Jika terjual semua, pria yang sempat diduga terlibat aksi Bhinneka Tunggal Ika, 19 November 2016 itu, mengatakan, jika hasil dana yang terkumpul bisa mencapai Rp 300 juta.

Tapi, kerap tidak tepat waktu undangan lelangnya. Sehingga, acara lelang pun menjadi sepi pengunjung.

"(Lelang) Jilid pertama, Desember 2016, terjual 370 juta keping. Ini kan even tiga bulanan. Benda yang belum terjual, kita akan ikutsertakan kembali di lelang LBH#3. Tapi, boleh dipesan sebelum lelang dimulai jelang bulan puasa," demikian Dodo.[rgu/rmol]

Sudah Diberlakukan, Parkir Sembarangan Bakal Kena Tilang Elektronik di Medan

Sebelumnya

Perkosa Banyak Pria, Pelajar Indonesia Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup Di Inggris

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum