post image
KOMENTAR
Ditangkap dan ditetapkannya Sekretaris Jenderal (Sekjen) serta empat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) lainnya sebagai tersangka atas kerusuhan yang terjadi pada aksi Tangkap Ahok pada Jumat (4/11) lalu oleh Polda Metro Jaya mendapat protes dari banyak pihak di berbagai daerah.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara (Sumut), Sugiat Santoso menjadi salah satu pihak di Sumatera Utara yang melayangkan protes keras atas apa yang sedang menimpa lima kader HMI tersebut.  

"KNPI Sumut mengutuk keras proses penangkapan Sekjen PB HMI dan kader HMI lainnya yang terkesan dipaksakan. Aparat Polri jangan sampai dijadikan alat kekuasaan yang malah membunuh proses demokrasi di Indonesia," katanya kepada MedanBagus.com, Selasa (8/11).

Menurut Sugiat, perlakuan aparat Polda Metro Jaya terhadap kader HMI terlihat lebih biadab dari yang pernah dilakukan oleh rezim Orde Baru.
 
"Cara represif yang dilakukan institusi Polri itu lebih biadab dari yang pernah dilakukan oleh rezim Orde Baru," ujarnya.                        

"Sementara kasus penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok, Polri malah terkesan lamban dan memposisikan sebagai pembela Ahok," sambungnya.                        

Sugiat menegaskan, Polri harus menunjukkan profesionalitasnya dengan menangkap Ahok, bukan kader HMI.

"Jika Polri bekerja profesional seharusnya Ahok yang harus ditangkap, bukannya aktivis HMI yang menyuarakan suara Umat Islam," tegasnya.[sfj]                        

Sudah Diberlakukan, Parkir Sembarangan Bakal Kena Tilang Elektronik di Medan

Sebelumnya

Perkosa Banyak Pria, Pelajar Indonesia Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup Di Inggris

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum