Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyadap nomor telepon genggang milik Andi Asni Patoppoi. Akibat penyadapan, Andi Asni Patoppoi yang merupakan ibunda Andi Mallarangeng itu takut berbicara banyak saat ditelepon keluarga.Kabar penyadapan ini disampaikan Rizal Mallarangeng yang tidak lain adalah adik Andi Mallarangeng. Minggu pertama Desember 2012, Andi Mallarangeng yang pernah jadi Jurubicara Presiden SBY dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, ditetapkan jadi tersangka korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang Rp2,5 triliun.
Sejak Andi Mallarangeng ditetapkan menjadi tersangka, keluarga Mallarangeng membentuk tim penyelidikan khusus. Tim bernama elang hitam dan dibantu sejumlah pengacara ini dipimpin langsung Rizal Mallarangeng.
Menurut Rizal, nomor telepon seluruh anggota keluarga, termasuk dirinya, juga disadap KPK. Tapi, yang mengherankan mengapa telepon genggam milik ibunya yang kini berusia 77 tahun itu ikut disadap KPK. Padahal, secara logika tak mungkin ibunya ikut-ikutan melakukan atau turut membantu melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor).
"Kalau seperti ini, KPK sudah sewenang-sewenang namanya," protes Rizal yang berbicara di kantor Freedom Institute, Jalan Proklamasi no 41, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Rizal menegaskan kalau pihaknya akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal kewenangan penyadapan yang dimiliki.
"Kalau kasus Kakak saya selesai, mungkin kita akan ajukan yudicial review soal penyadapan itu," demikian Rizal.
Kewenangan KPK untuk melakukan penyadapan tercantum dalam UU nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Kewenangan penyadapan itu juga yang sempat dipermasalahkan oleh berbagai pihak, termasuk oleh kalangan DPR. Makanya DPR sempat mengajukan untuk melakukan revisi UU KPK tersebut. Tapi, pembahasannya belakangan dihentikan, namun masih masuk dalam Prolegnas. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA