post image
KOMENTAR
Dominasi Amerika Serikat sebagai negara perdagangan terbesar di dunia, berakhir sudah. Dari data resmi kedua negara periode tahun lalu, China sudah mengambil alih status tersebut.

Tahun lalu, berdasarkan data resmi Departemen Perdagangan Amerika, total ekspor-impor Negeri Paman Sam mencapai US$ 3,82 triliun. Pada periode yang sama, perdagangan barang di Negeri Tirai bambu sebesar US$ 3,87 triliun.

"Saat ini bagi banyak negara di dunia, China merupakan mitra perdagangan bilateral yang sangat penting," ujar Jim O'Neil, dari Goldman Sach Group Inc, dalam wawancara dengan Bloomberg.

Kata dia, negara-negara di Eropa dalam satu dekade terakhir, lebih memilih China sebagai mitra dagang bilateralnya ketimbang negara lain di benua itu.

Berdasarkan data Badan Analisis Ekonomi Amerika, transaksi perdagangan barang (non-jasa) atau ekspor dikurangi impor, Amerika mengalami defisit US$ 700 miliar. Sementara China justru surplus US$ 231,1 miliar.

Kendati demikian, dari segi besaran ekonomi, Amerika masih dua kali lipat dibandingkan China. Dari data Bank Dunia pada 2001, GDP atau total produksi Amerika mencapai US$ 15 triliun. Sedangkan China sebesar US$ 7,3 triliun atau menjadi US$ 8,3 triliun pada tahun lalu.

Terbesar

China kemungkinan akan  juga jadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2017, menyalip kekuatan ekonomi Amerika Serikat, dalam laporan PricewaterhouseCoopers (PWC), Minggu.

Produk domestik bruto China diukur pada paritas daya beli (PPP) dasar akan hampir mencapai 20 triliun dolar AS, melebihi angka di pihak AS. Demikian laporan PWC.

Pada tahun 2030, tiga negara ekonomi terbesar secara PPP akan tercatat China dengan 30,6 triliun dolar AS, Amerika Serikat 23,4 trilyun dolar AS, dan India dengan 13,7 triliun dolar AS.

Saat ini Jepang yang berada di nomor tiga diproyeksikan akan jatuh ke tempat keempat dengan 5,8 triliun dolar AS. [ant/rob]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi