post image
KOMENTAR
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan tertarik dengan Pisang Abaca yang berada di kawasan Simeulue Aceh.

Dalam rangkaian kunjungannya ke Aceh, Dahlan Iskan punya rencana membeli pisang-pisang itu untuk keperluan bahan baku pabrik untuk keperluan pencetakan kertas uang.

"Saya sangat berminat untuk melihatnya kesana, PT Kertas Leces asal Jawa Tengah siap menampung serat pisang ini," ujar Dahlan Iskan kepada wartawan di gedung Bank Mandiri Jalan Balai Kota Medan, Sabtu (4/5/2013).

Menurutnya, pertumbuhan pohon pisang yang cepat itu sempat mengganggu masyarakat Simeulue Aceh. Selama ini pohon pisang itu belum ada yang memanfaatkannya.

Karena itu, tambahnya lagi, BUMN tertarik untuk mengelolanya yakni, petani di Simeulue mengumpulkan 20 pohon lalu yang jika pohon itu sudah mencapai akan berbuah, para petani itu menjualnya kepada pengepul. Para pengepul itu nantinya, akan mengolahnya menjadi serat dan serat itu yang akan di beli oleh BUMN.

"Ada berkisar 30 ribu petani di sana dan kami akan memberdayakan mereka, kan lumayan ini investasi. taraf hidup mereka jadi meningkat dari hasil pohon pisang ini," katanya.

Diketahui, warga di Simeulue Aceh menyebut pisang hutan Abaca dengan "kaol afalon". Mereka menganggap tumbuhan ini sebagai tanaman liar yang sulit dibasmi.

Hutan Abaca tersebut tumbuh di kawasan pegunungan Gampong Suak Buluh, Kecamatan Simeulue Timur. Gampong tersebut terletak sekitar 15 kilometer dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, Aceh.

Status pisang Abaca bakal berubah dari status tanaman liar menjadi tanaman bermanfaat dan bernilai ekonomis. [rob]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi