Meski pihak Polres Sibolga Kota memastikan kematian Sulaiman alias Ahok (53) murni bunuh diri, namun keberadaan kain sarung yang melilit di leher korban menjadi alasan tim dari Propam Poldasu turun ke Sibolga untuk melakukan ivestigasi.Ahok, tersangka kasus penipuan dan penggelapan yang ditemukan tewas tergantung di sel tahanan Mapolsek Sibolga Sambas, Selasa (11/6) sekira pukul 03.00 WIB.
Turunnya tiga personel Propam Poldasu ke Kota Sibolga pada Rabu (12/6), merupakan perintah langsung Kapoldasu yang baru Irjen Pol Syarief Gunawan untuk mengusut kematian korban yang dirasa janggal oleh pihak keluarga.
''Kita ada tiga orang dari Propam Polda diturunkan khusus untuk investigasi kematian tahanan ini. Ini perintah langsung oleh Kapoldasu lantaran keluarga menilai ada kejanggalan atas kematian korban. Selain itu, ada juga kelalaian anggota Polsek Sibolga Sambas dalam kematian korban ini,'' ujar AKP B Simarmata, salah seorang personel Propam Poldasu yang ditemui di sela-sela pertemuan antara keluarga korban, Kasat Reskrim, Kasat Intel, Kasi Propam Polres Sibolga, Kapolsek Sibolga Sambas, dan anggota DPRD Jamil Z Tumori, di Mapolsek Sibolga Selatan, Rabu (12/6/2013).
Selain melakukan penyelidikan di ruang tahanan tempat Ahok ditemukan tewas, AKP B Simarmata juga mengaku memeriksa personel Polsek yang saat kejadian sedang piket.
''Sampai saat ini ada 4 orang personel yang kita periksa. Namun untuk lebih mendetailnya, lebih baik konfirmasi langsung ke Kapolres Sibolga. Namun intinya, kita melakukan pemeriksaan dengan benar dan profesional,'' jelasnya seperti dikutip dari metrosiantar.
Informasi yang dihimpun, saat kejadian ada 4 bintara yang saat itu sedang berjaga di mapolsek. Keempatnya yakni MH, AP, AS dan FS. Sampai saat ini mereka telah diperiksa tim Propam Poldasu beserta Propam Polres Sibolga.
Sementara ketika ditanya apakah Kapolsek Sibolga Sambas AKP Jalanak dan Kanit Reskrimnya IPDA AT Simangunsong ikut juga diperiksa, AIPTU R Sormin enggan menjawabnya. ''Itu dululah,'' ujarnya singkat. [ans]
KOMENTAR ANDA