Pasca kenaikan BBM bulan lalu, bisnis travel di Medan terpaksa menaikan tarif angkutan untuk mengimbangi kenaikan tersebut. Manager Paradep Taxi, Bobby mengatakan, bisnis travel yang dikelolanya terpaksa harus menaikan tarif angkutan guna mengimbangi atau mencegah kerugian pasca kenaikan BBM 17 Juni lalu. Kenaikan tersebut kata dia, menimbulkan pro dan kontra dikalangan penumpang yang sudah terbiasa menggunakan jasa Paradep Taxi.
"Sebelum BBM naik,tarif angkutan kami hanya Rp.40 ribu untuk jurusan Medan-Siantar, namun karena BBM naik kami juga menaikan tarif angkutan sebesar Rp 5 ribu. Jadi sekarang ongkos tarif Medan-Siantar Rp 45 ribu," ujarnya.
Boby menambahkan, meskipun tarif angkutan sudah dinaikkan, hingga saat ini jumlah lonjakan penumpang masih belum terpengaruh dengan kenaikan tersebut. Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan stafnya, kenaikan tersebut menurut beberapa penumpang masih dalam taraf yang wajar.
"Kata penumpang kami tarif itu masih batas yang wajar. Tapi lonjakan penumpang belum ada tanda-tanda. Mungkinan H-7 lebaran baru ramai, tapi ada juga yang udah boking tiket," ungkapnya kepada MedanBagus.Com, Minggu (21/7/2013).
Hal berbeda justru dirasakan di Bulray Travel. Pengakuan Agustina pengelola Bulray Travel, di minggu pertama bulan puasa sudah mendapat banyak permintaan sewa mobil.
"Dari dua hari puasa kami sudah menerima permintaan sewa mobil untuk mudik. Biasanya seminggu sebelum Lebaran semua mobil sudah habis di sewa. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat ini saja sudah hampir 50% yang memesan," terangnya.
Ia menuturkan, untuk menyewa mobil ditempatnya konsumen harus membayar Rp.300 ribu untuk sehari diluar biaya supir. Tetapi untuk mudik Lebaran ia biasa menaikkan harga menjadi Rp.500 ribu per hari. Jenis yang disewakan adalah mobil keluarga seperti Avanza dan Innova. [hta]
KOMENTAR ANDA