post image
KOMENTAR
Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengakui, sedikitnya ada 50 perusahaan yang berniat hentikan investasinya akibat krisis listrik yang terjadi di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Wagubsu saat menghadiri acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Sumatera Utara di Gedung PWI Jalan Adinegoro Medan, Sabtu (27/7/2013).

Dijelaskan Gubsu, kekurangan energi Sumut selama ini sangat menganggu iklim investasi, termasuk visi misi mereka untuk menjadikan Sumut lebih bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

"Saya mendengar ada 50 perusahaan mengancam akan keluar dari Sumut akibat tidak mendapatkan suplai listrik yang cukup. Ini harus mendapat solusi dengan segera," sebut Erry.

Dia berpendapat, salah satu penyebab krisis listrik di Sumut akibat sejumlah turbin milik PT PLN tidak dapat berfungsi maksimal. Kendalanya akibat pasokan gas yang menggerakkan turbin tersendat. Hal ini menyebabkan terjadinya kekurangan listrik pada masa beban puncak mencapai 150 MW.

"Pada beban puncak, Sumut kekurangan daya sekitar 150 MW. Salah satu upaya mengatasi krisis listrik, Pemprov Sumut telah meminta tambahan suplay daya 90 sampai 120 MW dari PT Inalum sebelum pembangkit yang dicanangkan selesai dibangun," sebutnya.

Dalam kesempatan itu pula, Erry mengajak insan pers berperan aktif dalam memberikan pemberitaan positif sehingga investor asing bisa berinvestasi di Sumut.

"Untuk itu, Pemprov Sumut berharap, dunia pers mengedepankan jurnalistik damai sekaligus turut berperan menciptakan suasana aman dan nyaman dilingkungan masyarakat lewat pemberitaan," ujar Erry.

Erry juga menyatakan, kritik media massa merupakan salah satu acuan Pemrov Sumut dalam mengeluarkan kebijakan cerdas.

"Pers adalah kacamata dalam menetapkan keputusan. Karena saya menyadari, wartawan lebih memahami fakta sebenarnya karena wartawan bersentuhan langsung masalah yang terjadi ditengah masyarakat," sebut Erry.

Tetapi pers juga layaknya menjadi penyejuk gejolak ditengah masyarakat demi terciptanya suasana aman. Suasana aman dan nyaman sangat erat korelasinya dalam mendukung percepatan pembangunan di Sumut, demikian Erry Nuradi. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi