post image
KOMENTAR
Menyebarnya daging ilegal asal India di pasar-pasar harus terus diwaspadai. Untuk itu masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan daging yang lolos dari amatan aparat.

Himbauan ini untuk kesekian kalinya disampaikan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho melalui melalui Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara drh Tety Erlina Lubis, Rabu (31/7/2013).

Ditambahkan Tety, himbauan ini terkait dengan ketidakjelasan daging ilegal asal India tersebut terhadap kesehatan dan kehalalan daging, sekaligus merugikan peternak yang berharap rezeki menjelang Hari Raya Idulfitri.

"Himbau Pak Gubsu, masyarakat harus waspada. Jangan beli daging murah, pilih daging yang tergantung dengan warnanya merah cerah. Karena kalau daging impor dari India biasanya berwarna kebiruan, bila ditekan keluar air dan terasa dingin karena beku," tutur Tety.

Lebih lanjut Tety menjelaskan, bahwa berdasarkan Peraturan Kementerian Pertanian, pemerintah Indonesia masih memberlakukan larangan impor sapi, daging sapi maupun produk turunan asal India. Hal ini dikarenakan India menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) India masih belum bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sementara Indonesia terbebas dari penyakit menular tersebut.

Tingginya permintaan daging menjelang perayaan Idul Fitri mendorong para spekulan memanfaatkan situasi memasok daging asal India yang lebih murah harganya jika dibandingkan dengan daging asal Australia dan Selandia Baru. [hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi