MBC. Pramono Edhie Wibowo sudah membuat posko pemenangan. Konon posko itu berkantor di gedung miliki Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid. Dulunya, gedung ini dipakai sebagai Kantor Setgab Koalisi. Menurut Pramono, dirinya dipinjam Djan asal mau merawat gedung itu.
"Statusnya pinjaman, (akan) saya rawat saya perbaiki sedikit-sedikit. Memang dulu pernah digunakan Setgab, namun tidak efektif makanya dipindahkan ke tempat lain,'' jelas dia usai meresmikan media center tim suksesnya di Jalan Diponegoro 43, Jakarta Pusat, sore tadi Senin, (23/9/2013).
Untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas, Pramono dan tim juga siap blusukan ke berbagai daerah. Dia memerintah semua tim untuk dekat dengan rakyat. Dia paham betul, kalau dirinya dan tim berjarak dengan rakyat, rakyat akan memilih calon lain.
Namun begitu, Pramono tidak mau jor-joran. Dia ingin menerapkan sikap politik biaya rendah. Dia tidak akan terlalu banyak iklan di media, karena itu akan menyedot banyak anggaran. Dalam kunjungan ke daerah, dia juga memilih duduk di kursi pesawat kelas ekonomi. Padahal, saat jadi Kasad, dia dapat jatah kelas bisnis.
"Dulu, saat di militer, dapat kursi sesuai jabatan. Sekarang saya pilih kelas ekonomi. Toh kelas ekonomi tetap sampai juga kan ke tujuan. Yang tidak sampai itu kalau tertinggal pesawat. Kalau tepat waktu, duduk di depan maupun di belakang, sampai kan bareng. Paling beda tempat duduknya saja," jelasnya sebagaimana dilansir Rakyat Merdeka Online.
Untuk iklan di tivi, tambahnya, sangat mahal. Kalau harganya tetap tinggi, dirinya tidak akan mampu. Sambil berseloroh, Pramono menyatakan iklan di tivi juga tidak selalu
efektif.
"Sudah bayar mahal, ditayangkannya pendek dan tengah malam lagi, saat orang banyak yang tidur. Yang nonton cuma hansip, itupun sambil nahan ngantuk," kanya sambil tersenyum.[ded]
KOMENTAR ANDA