post image
KOMENTAR
MEDAN. Krisis listrik yang melanda Sumatera Utara menarik minat sejumlah negara untuk menanamkan investasinya. Setelah Kanada menawarkan investasi listrik tenaga surya, kali ini China berminat  menjadi solusi krisis listrik di Sumut.

Adalah Suntech Holding Power, salah satu perusahaan raksasa di China dan perwakilan dari Provinsi Jiang Su China, menawarkan kerjasama investasi dengan membangun pembangkit listrik di Sumatera Utara (Sumut).

Tawaran tersebut disampaikan perwakilan Suntech Holding Power, John Lin didampingi diantaranya Qing Sheng Jimmy Cui saat bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Tengku Erry Nuradi di ruang kerjanya lantai 9, kantor Gubernur Sumut, Jl. Diponegoro Medan, Kamis (17/10/2013).

Turut hadir perwakilan Provinsi Jiang Su China, Wang Ying dan Bogan Moe. Sementara Erry didampingi Asisten Ekbang Setdaprovsu Hj Sabrina, perwakili Dinas Pertambangan dan Energi dan perwakilan Dinas Kominfo.

Dalam kesempatan tersebut, John Lin mengatakan, Suntech Holding Power telah melakukan sejumlah peninjauan ke sejumlah lokasi untuk membangun pembangkit listrik.

"Kami sangat tertarik berinvestasi di Sumut, terutama bidang pembangkit listrik. Kami melihat pasokan listrik di Sumut sedikit terkendala karena suplay tidak mencukupi,” ujar John Lin.

John Lin menjelaskan, pembangunan pembangkit listrik nantinya dapat memenuhi kebutuhan daya dan menjadi solusi krisis listrik di Sumut.

Sementara perwakilan Provinsi Jiang Su, Wang Ying menyatakan keinginannya membentuk Sister City antara Medan dengan Jiang Su. Salah satu kerjasama dalam Sister City juga.

"Salah satu tujuan Sister City adalah membantu Sumut keluar dari masalah pasokan listrik yang tidak cukup," ujar Wang Ying.

Wagubsu Tengku Erry Nuradi menyambut baik tawaran tersebut. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut membuka diri dengan kehadiran investor yang berminat menjalin kerjasama dibidang penyediaan pasokan listrik.

Erry mengakui, kebutuhan energi listrik di Sumut mencapai 1.650 Megawatt perhari. Sedangkan PT PLN (Persero) hanya mampu menyuplai 1.500 Megawatt perhari. Akibatnya, Sumut devisit energi listrik 150 Megawatt perhari.

"Kebutuhan listrik di Sumut bertambah sekitar 7 sampai 10 persen pertahun. Ini peluang bagi investor untuk berinvestasi di bidang energi listrik dengan pola program BOT," ujar Erry.

Tidak hanya bidang penyediaan pasokan listrik, Erry juga mengajak investor China menanamkan investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, pembangunan jalan tol, perkebunan, pertanian, perkebunan, kelautan dan industry pariwisata yang dilakukan dalam system dan pola Build, Operate and Transfer (BOT). Pola tersebut akan membantu Pemprov Sumut dalam bidang pembiayaan.

"Saat ini perusahaan asal China juga tengah mengerjakan pembangunan jalan tol dari Tanjung Morawa menuju Bandara Kualanamu. Selanjutnya akan membangun jalan tol dari Medan menuju Tebingtinggi sebagai jalan pendung yang dapat mengurangi kemacetan," jelas Erry. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi