post image
KOMENTAR
Untuk mengetahui perkembangan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, menggelar rapat dengan jajaran pejabat Dinas Kesehatan Sumut.

Dalam rapat tersebut terungkap tidak meratanya fasilitas kesehatan dan tenaga medis menjadi salah satu kendala masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Sumut.

Gubsu pun mendesak Dinas Kesehatan proaktif sekaligus inovatif meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Rapat digelar di Gubernuran Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/11/2013) dipimpin langsung oleh Gubsu ini dihadiri Kepala Dinas Dr SH Suriantini, M Kes, Sekretaris Drs Afwan, Apt beserta para Kepala Bidang.

Dalam kesempatan itu Gubsu menanyakan perkembangan upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Sumatera Utara yang masih tercatat tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di tanah air.

"Kita harus tekan angka kematian ibu ini. Melalui meningkatkan pelayanan kesehatan dan tersedianya bidan hingga ke desa-desa," kata Gubsu.

Masih tingginya angka kematian ibu di Sumatera Utara menurut Kadis Kesehatan SH Suriantini disebabkan berbagai faktor diantaranya belum optimalnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.

"Selain karena jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggi, memang diakui fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak belum merata di seluruh daerah," kata Suhartini.

Kadiskes memaparkan berbagai realitas yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di Sumut diantaranya keberadaan Bidan Desa yang tidak bermukim di desa, kurang terampilnya tenaga medis dalam penanganan pasien, minimnya tenaga spesialis di tingkat kabupaten/kota dan fasilitas kesehatan dan peralatan yang belum lengkap dan merata.

Dia mencontohkan Sumut hampir mendekati target rasio bidan desa sebesar 100 bidan per 100 ribu penduduk, dimana saat ini rasio Sumut sudah mencapai 98,9 persen.

Secara kuantitas memang keberadaan bidan desa mencukupi, namun distribusi dan kualitasnya belum optimal. Demikian pula halnya dengan keberadaan perawat, dimana untuk target rasio 117,5 perawat per 100 ribu penduduk, Sumut sudah pada capaian rasio 95,1 masih lebih tinggi dibandingkan angka nasional 89,9.

Gubsu kemudian meminta Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota dalam upaya perbaikan kualitas kesehatan di Sumut terutama untuk peurunan angka kematian ibu dan anak di Sumut.

"Saya minta Dinkes Sumut bisa lebih proaktif berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan," ujar Gubsu. [ded]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan