post image
KOMENTAR
Indonesia bakal kehilangan hampir separuh tenaga ahli nuklir yang bertugas di Kementerian Riset dan Teknologi karena harus memasuki masa pensiun.

Menurut Kepala Pusat Reaktor Serbaguna GA Siwabessy Serpong, Alim Tarigan, Kamis ( 15/11/2013), untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli nuklir ini, Kementerian Riset dan Teknologi memberikan beasiswa pendidikan bagi tenaga ahli nuklir.

Dikatakan Tarigan,  saat ini hampir separuh dari ratusan ilmuwan atau tenaga ahli bidang nuklir Indonesia akan memasuki masa pensiun.

"Banyaknya tenaga ahli nuklir yang masuk masa pensiun ini, tentu saja akan banyak berpengaruh pada program pengembangan teknologi dan energi nuklir," katanya seperti yang dilansir Antara.

Menurut dia, saat ini Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), memiliki 3.000 pegawai dan ratusan orang diantaranya berstatus tenaga ahli.

Mengantisipasi kekosongan tenaga ahli tersebut, Kemenristek kini memberikan beasiswa kepada ratusan putra Indonesia untuk bejalar berbagai hal tentang nuklir.

Saat ini, kemampuan para tenaga ahli tersebut belum berfungsi maksimal, karena masih banyaknya kendala program pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Pengembangan nuklir nasional, kata dia, belum mendapatkan dukungan dari masyarakat maupun perusahaan secara luas, karena adanya kekhawatiran tentang berbagai hal akibat kurangnya sosialisasi tentang manfaat nuklir bagi perkembangan teknologi.

"Terkendalanya program pengembangan energi nuklir di Indonesia, membuat para tenaga ahli yang ada tidak bisa dimanfaatkan keahliannya secara maksimal," katanya.

Padahal tambah Alim Tarigan, Indonesia sudah sangat siap untuk mengembangkan nuklir menjadi energi, guna mengantisipasi ancaman krisis energi. [ant/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas