Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, mempertanyakan kebijakan Plt Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam memimpin Kota Medan. Pasalnya, pada aksi unjukrasa manajemen Mal Hermes Place yang berujung bentrokan, Jumat (15/11/2013) kemarin, Eldin tak muncul sama sekali.Plt Walikota Medan hanya mengutus Sekda Syaiful Bahri. Padahal, kehadiran dia saat itu diharapkan untuk menyelesaikan konflik antara jamaah masjid Taqwa dengan pengelola Hermes Place. [Baca: Jamaah: "Kami Mau Walikota yang ke Sini, Bukan Polisi"]
Setelah 'menghilang' dalam kericuhan itu, Plt Walikota justru menunjukkan batang hidungnya saat peresmian nama Jalan Chong Yong Hian yang menggantikan Jalan Bogor, Sabtu (16/11/2013) pagi.
"Untuk peresmian nama jalan ini, Plt Walikota cepat respon, tetapi masalah masjid yang diganggu pengusaha, lamban merespon. Menunggu bentrok dulu. Menyedihkan," kecam Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Rafdinal sesaat lalu, Sabtu (16/11/2013) kepada MedanBagus.Com.
Dikatakannya, jika tujuan Pemko meresmikan nama jalan itu agar menjadi tauladan bagi generasi penerus, maka niat itu berbanding terbalik dengan respon terhadap peristiwa perubuhan masjid-masjid yang belakangan ini marak terjadi di Medan.
"Tauladan seperti apa yang diharapkan generasi penerus, jika pejabatnya lebih memperdulikan nama jalan ketimbang kepedulian pada rumah ibadah. Ciri kepemimpinan yang menyedihkan dan memalukan," imbuh dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu.
Di sisi lain, Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2014 itu juga mengecam sikap refresif polisi yang memuntahkan gas air mata ke dalam masjid Taqwa, tempat jamaah berkumpul.
"Penembakkan gas air mata secara membabi buta pada jamaah yang berada di dalam Masjid Taqwa Polonia Medan, menunjukkan arogansi dan kesombongan aparat kepolisian. Kami akan menuntut agar peristiwa penembakan ini diusut, karena tak sesuai dengan protap. Kami juga mendesak agar Kapolresta Medan dicopot," pungkasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA