Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan mengharapkan peran serta masyarakat untuk membantu pengawasan para imigran yang masuk ke wilayah Sumut Pasalnya, saat ini kasus penyelundupan manusia atau imigran gelap di wilayah Sumatera Utara kian mengkhawatirkan, bahkan pihak imigrasi sempat kelimpungan untuk melakukan pengawasan.Demikian dikatakan Kepala Kantor Imigrasi, Zeo Rozi dalam workshop yang bertema Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Rangka Optimalisasi Operasi Penindakan Keimigrasian mengatakan kalau pihaknya juga berperan mengawasi korban perdagangan dan manusia di di Hotel Karabia, Senin ( 18/11/2013) sore.
Dikatakannya, menurut data statistik, jumlah imigran yang berstatus sebagai pengungsi yang ditempatkan di rumah detensi saat ini berjumlah 295 orang.
"Penyelundupan manusia saat ini luar biasa peningkatannya, pengawasannya juga sempat kwalahan juga kita. Oleh karena itu perlu juga peran masyarakat untuk mengawasi para imigran yang masuk ke wilayah Indonesia termasuk Sumatera Utara," ujarnya.
Dikatakannya, imigrasi merupakan palang pintu untuk melakukan pengawasan terhadap penyelundupan dan perdagangan manusia.
"Jika masyarakat menemukan indikasi tindakan tersebut maka bisa melaporkan kepada pihak imigrasi, sehingga bisa dilakukan tindakan perlindungan. Biasanya kalau ditemukan ditemukan pelanggaran ini, maka korbannya akan ditempatkan di rumah detensi Imigrasi," ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Kumham Wilayah Sumut I Wayan Sukarta menyatakan, imigrasi disamping melakukan pelayanan dan pengawasan keimigrasian kepada masyarakat, fungsi lainnya adalah penegakan hukum.
"Oleh karena itu untuk pengawasan orang asing jika berharap kepada imigrasi saja dengan jumlah yang sangat terbatas, sulit untuk mencakup semuanya. Sehingga peran serta masyarakat itu sangat penting,” katanya.
Dijelaskannya, kegiatan workshop itu baik dari pemerintah maupun masyarakat nantinya bisa memberikan kontribusi dalam kaitan pengawasan keimigrasian. Harapannya, kata. [ded]
KOMENTAR ANDA