post image
KOMENTAR
Sejumlah yayasan penerima dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) akan diaudit oleh auditor independen. Audit ini menjadi rekomendasi dari pertemuan Tim Independen Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut  dengan Sekdaprovsu Nurdin Lubis, Selasa (4/2/2014) di Medan.

"Pemprovsu  secara resmi akan menyurati Tim Independen untuk menunjuk Auditor independen yang akan mengaudit yayasan penerima CSR PT TPL," ujar Sekdaprovsu dalam keterangan resmi yang diterima kepada MedanBagus.Com, Selasa.

Penunjukan auditor independen, ujar Sekda, adalah bagian dari pengawasan dana dari CSR tersebut sehingga dana yang memang peruntukannya untuk kegiatasan sosial kemasyarakatan dapat tetap sasaran.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua TIM Independen DR Polin Pospos, Sekretaris Ir Hasudungan Butar-butar MSi serta anggota Tim Independen Prof Harlem Marpaung, Ponten M Naibaho, Ricson Simarmata.

Polin menjelaskan bahwa pada 2013, Pansus DPRD Toba Samosir meminta Pemprovsu untuk menggagas rapat tripartid.

"Dari pertemuan tersebut banyak  yang disampaikan, namun hal pokok yang penting  adalah segera di bentuk auditor untuk audit keuangan  yayasan penerima Community Development PT TPL," jelas Polin.

Polin mengungkapkan, tuntutan masyarakat tersebut agar segera ditindaklanjuti. Sebelumnya Tim Independen sudah melakukan pembahasan bersama Badan Lingkungan Hidup.

"Untuk itu, kami melaporkan  untuk mengaudit keuangan yayasan penerima dana CD PT TPL, kami akan menunjuk tim auditor yang independen tentu atas persetujuan Pemprovsu," ujarnya.

Seperti yang kita ketahui, CSR merupakan bagian komitmen sosial PT Toba Pulp Lestari,Tbk ketika akan beroperasi-kembali, 2003, usai jeda produksi selama beberapa tahun.

CSR merupakan satu dari tiga komitmen perusahaan pulp itu. Dua komitmen lainnya berupa, penerapan teknologi ramah lingkungan atau lazim juga disebut produksi-bersih (cleaner production).

Dan juga PT TPL berkomitmen mengalokasikan 1% net sales untuk membiayai program pembangunan ekososbud masyarakat. Tidak peduli apakah usaha lagi untung atau merugi.

Jumlah nominalnya hingga 2012 mencapai Rp 84,4 miliar. Khusus untuk Tobasa, porsinya paling besar, mencapai Rp 43 M lebih.

Penyaluran dana  CD bertujuan untuk pengembangan potensi masyarakat sekitar wilayah kerja Toba Pulp agar lebih berdaya membangun diri, keluarga dan komunitasnya, terutama di bidang ekonomi. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi