post image
KOMENTAR
Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi mengaku heran dengan sikap Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dalam menyikapi krisis listrik di daerahnya.

Keanehan tersebut bisa dilihat dengan sikapnya yang justru terkesan berpihak dan menjadi juru bicara (jubir) PLN dengan meminta masyarakat memberi pemakluman kepada PT PLN dengan belitan masalah pemadaman listrik itu.

"Gubsu dan jajaran terlihat tidak melakukan pemihakan kepada para konstituennya yang menjadi korban pemadaman listrik. Entah apa yang ada dibenak para pemegang mandat tali rakyat ini," kata Farid Wajdi dalam keterangannya kepada Medanbagus.Com, Jumat (21/2/2014).

Menurutnya, sebagai Gubernur, mestinya Gatot bisa sepenuh hati melayani dan mengabdi untuk rakyat. Komitmen itu tidak boleh terbelah atau setengah hati, apalagi korban meninggal terus berjatuhan dalam peristiwa kebakaran saat listrik padam.

"Setengah untuk diri sendiri dan sisanya jadi juru bicara PT PLN. Paradigma pemihakan rakyat harusnya diefektifkan, tidak boleh cuma pemanis bibir, apalagi sengaja dipinggirkan. Lalu, setelah masanya tiba dipungut lagi sebagai komoditas dalam kampanye," cecar Farid Wajdi yang pernah menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu.

Menurutnya, masa lebay mengakhiri krisis listrik mestilah dihentikan. Sinetron berbalas pantun atau cerita bumbu 1001 malam tak perlu. Masyarakat sudah sangat mahfum dengan krisis listrik. Tapi masyarakat sulit menerima pelbagai dalih tidak tuntas masalah listrik ini.

Di luar itu Gubernur mengambil inisiatif dengan pemerintah Kabupaten/Kota terkait hambatan proses izin administrasi dalam investasi energi listrik di daerah. Begitu pula dengan para investor lokal dalam kaitan menyangga kekurangan energi listrik di Sumatera Utara.

"Lalu, kalau Gubernur banyak agenda, mengapa tidak menugaskan Wakil Gubernur untuk melakukan semua itu? Kalaupun ada hambatan politik, maka sebagai negarawan Gubernur harus mampu membangun komunikasi dengan siapapun. Tanpa itu, sekali lagi program merakyat dan melayani cuma basa-basi belaka," pungkas Farid. [ded]

Foto: Dokumentasi Facebook Gatot Pujonugroho

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas