Judul diatas bukan sembarang pantun. Ini merupakan peristiwa sesungguhnya. Adalah Marisi Aritonang (23), pemuda nyentrik warga Jalan Elang I, Perumnas Mandala, tewas dipukuli massa setelah ketahuan mencuri burung Gelatik.Peristiwa ini terjadi Selasa (4/2/2014) sekitar pukul 04.30 dinihari di rumah pemilik burung gelatik, Roni Tobing (24), warga Jalan Taud, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.
Informasi yang dihimpun, Selasa (4/3/20 14) sore menyebutkan, tewasnya pelaku berawal saat pelaku hendak keluar dari rumah usai mencuri burung korbannya. Sementara, kedua temannya menunggu di dalam mobil CRV yang mereka kendarai.
Namun, saat berada di perkarangan rumah, anjing korban menggonggong sehingga membangunkan sang majikan.
Korbannya yang mendengar suara anjingnya langsung keluar dan memergoki pelaku. Spontan korban berteriak dan membangunkan warga yang sedang tertidur pulas terbangun dan keluar rumah.
Di situ, Marisi Aritonang berusaha kabur ke arah mobil dari kejaran warga. Namun naas rekannya meninggalkan korban sendirian. Aritonang kemudian ditangkap oleh warga dan menghakiminya hingga tewas.
Petugas kepolisian Percut Seituan yang mengetahui aksi itu langsung turun ke lokasi dan membawa pelaku yang sudah tewas tersebut ke Rumah Sakit Pirngadi Medan guna dilakukan otopsi.
Sementara pemilik burung Gelatik, Rony mengaku sempat diancam pelaku dengan obeng saat memergoki aksi pencurian tersebut.
"Pas kupergoki diancamnya, aku lalu berteriak dan dipukuli warga hingga tewas," katanya.
Kanit Reskrim Percut Sei Tuan AKP Zulkifli Harahap saat dikonfirmasi mengaku jika mayat Aritonang masih di RS Pringadi.
"Diduga pelaku bersama 2 orang temannya yang berhasil kabur. Ketiganya menaiki mobil CRV. Aritonang sempat berlari ke arah mobil, namun keburu ditangkap warga. Sedangkan temannya, lari dengan mobilnya ke arah Jalan Pancing. Korban juga sudah buat laporan," katanya. [ded]
KOMENTAR ANDA