post image
KOMENTAR
Bayi berkepala dua asal Langkat akhirnya menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan di RSUP Adam Malik Medan, Jumat (25/4/2014) siang sekitar pukul 12.15 WIB.

Bayi pasangan Poniman (35) dan Lasmini (32), warga Desa Telaga Said, Sei Lepan, Langkat ini meninggal akibat gangguan pernapasan dan kelainan jantung.

"Bayinya meninggal dunia siang tadi. Bayi yang dikenal dengan nama  Lasmini 1 dan Lasmini 2 ini ditangani di RSUP Adam Malik sejak Kamis (24/4/2014) siang. Mereka dirujuk dari RSUD Pirngadi Medan, yang belum memiliki peralatan lengkap untuk melakukan diagnosa," ujar Humas RSUP Adam Malik Medan Sairi br Saragih.

Supervisor Perinatologi RSUP Adam Malik, Dr Pertin Sianturi SpAK menyatakan, bayi itu merupakan kembar siam paragus dicephalus conjoined twin plus multiple congenital anomaly. Keduanya dempet di bahu hingga pinggul dan memiliki dua jantung.

"Masing-masing jantung mengalami kelainan yang kompleks," jelasnya.

Dijelaskannya, meski dari luar terlihat hanya memiliki satu tubuh, namun kembar ini memiliki dua tulang belakang. Bayi Lasmini 1 memiliki 1 kepala, satu tangan, dan kelihatan memiliki 2 kaki, anus dan berjenis kelamin laki-laki.

Sementara itu, bayi Lasmini 2 memiliki 1 kepala, 1 tangan, dan kelihatan tidak memiliki kaki.

"Ini kali pertama RSUP Adam Malik mendapatkan kasus seperti ini, meskipun sudah sering menangani kembar siam. Kasus ini langka, dan sangat sulit untuk dilakukan pemisahan,"  jelasnya.

Bayi kembar siam ini sudah mengalami gangguan pernapasan sejak dirujuk dari RSUD Pirngadi Medan. Kondisinya semakin memburuk karena gangguan yang kompleks pada Jumat (25/4/2014) pagi.

"Upaya bantuan pernapasan melalui ventilator tak dapat menstabilkan kondisi bayi. Lasmini 1 dan Lasmini 2 pun kritis dan akhirnya meninggal dunia pada Jumat (25/4/2014) siang," ujarnya.

Diketahui, Lasmini 1 dan Lasmini 2 lahir di RSUD Insani Pelawi, Pangkalan Brandan, Langkat, Rabu (23/4) sekitar pukul 3.00 WIB. Saat lahir kedua bayi memiliki berat total 4 kg dan panjang 40 cm.

Bayi kembar siam ini merupakan anak ketiga dari pasangan Poniman (35) dan Lasmini (32), warga Desa Telaga Said, Sei Lepan, Langkat. Sang ayah bekerja sebagai buruh harian perkebunan karet, sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga.

"Keluarganya saat ini tengah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya," pungkasnya. [ded]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan