Pacar Anakku Ternyata Seorang Perampok

Sari Rahmayani (21), warga asal Batubara menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Medan. Ia ditangkap tim gabungan Satreskrim Polresta Medan bersama tersangka perampokan Arpan, Ari Fitriya, Adi, Samudra Wijaya dan M Roni yang ditembak mati, Kamis ( 24/4/2014) dinihari.

Mereka diamankan lantaran melakukan perampokan dan penikaman terhadap korban Rusdi Ananda (48), dosen IAIN Sumut, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Ilmu Matematika di kediamannya Jalan Krakatau, Pasar III, Kecamatan Medan Timur, Selasa (1/4/2014) lalu.

Ibu penadah, Nuriati mengatakan, bahwa anaknya telah menjalin kasih selama dua tahun bersama M Roni (27), otak pelaku perampokan terhadap dosen IAIN tersebut.

"Dua tahun mereka sudah pacaran. Pacarnya (M Roni-red), selalu sopan sama kami dan ngak tau rupanya pacar anakku merupakan perampok," ujarnya sesaat mengunjungi anaknya di ruang RTP Polresta Medan, Jumat (25/4/2014) siang.

Dijelaskannya, anaknya yang merupakan mahasiswi Fakultas Syariah Jurusan Ekonomi Islam semester VI ini dikenal pendiam di keluarganya.

"Pendiam kali anaknya bang. Nga tau kami dia kayak gini jadinya," kenangnya sambil berurai air mata.

Dijelaskannya, selama ini anak bungsu dari tiga bersaudara ini tinggal di rumah abang pertamanya Dian di Jalan Harapan Pasti, Gang Kraton, Kecamatan  Medan Kota.

"Tidak kami kasih dia ngekos karena takut seperti kayak ginilah bang jadinya," ujarnya sembari menghapus air matanya.

Ia juga mengaku anaknya mengatahui profesi yang dilakukan pacar anaknya tersebut.

"Katanya pacarnya itu tukang service AC, tapi nga taunya perampok. Memang anakku ini sangkin lugunya tidak tahu barang yang dikasih pacaranya ini hasil rampokan. Kami dengar kabar bahwa M Roni yang ditembak mati ini sudah mempunyai istri dan satu orang anak," jelasnya.

Tak sampai disitu, anaknya juga sempat meminta putus kepada tersangka M Roni yang ditembak mati itu.

"Sempat minta putus bang, tapi pacar anakku itu bilang, jika diputusi maka anakku dibunuh. Dibilang pacar anakku ini ia telah membunuh orang, ya jadi takutlan anakku bang," katanya. [ded]