post image
KOMENTAR
Sejumlah elemen masyarakat menolak dengan tegas pemberian pasokan energi listrik sebesar 210 megawatt (MW) PT Inalum (Persero) kepada PT PLN.

Pasalnya, pasokan itu akan mengganggu kinerja perusahaan Inalum yang otomatis merugikan perusahaan dan karyawan bahkan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Batubara tempat industri itu berusaha.

"Penolakan serikat pekerja lainnya, termasuk dari perusahaan mitra kerja Inalum dan tokoh masyarakat Kabupaten Batubara tercetus dalam rapat membahas soal wacana Pemerintah yang meminta Inalum memasok tambahan listrik lagi ke PLN sebanyak 210 MW  dari 90 MW sejak 2004 di Batubara," kata Ketua PUK Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin PT Inalum, M Ridwan, di Medan, Senin.

Menurut Ridwan, pasokan listrik hingga 300 MW bisa mengancam dan bahkan menghentikan 50 persen operasional di PT Inalum yang dampaknya mengancam kelangsungan kinerja 2000-an orang karyawan Inalum dan puluhan ribu pekerja dari usaha mitra kerja perusahaan BUMN itu.

Ridwam menambahkan, meski manajemen Inalum memberi sinyal mengenai tiadanya karyawan yang bakal di PHK, namun kondisi ini tetap menguatirkan karyawan karena secara logika bagaimana bisa perusahaan terus mempertahankan karyawan yang tidak produktif.

"Harusnya BUMN baru seperti Inalum didukung penuh. Bukan menjadi tumbal PLN yang terus tidak bisa meningkatkan kinerjanya," katanya.

Apalagi,  Llanjut Ridwan, nyatanya tambahan listrik untuk PLN itu diinformasikan untuk kepentingan industri, hotel, mal dan perumahan elite yang kebutuhannya sangat besar.

Sementara itu, penolakan pemberian pasokan listrik dari Inalum ke PLN juga disampaikan Ketua dan Sekretaris DPC SP LEM Batubara, Daswirman Damanhuri dan Joko Susilo, sejumlah mitra kerja dan tokoh masyarakat Sei Suka Batubara, Syahyudin. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas