Setiap hari setidaknya ada sekitar 525 ton sampah tidak terangkut. Hal ini diakibatkan karena minimnya armada pengangkutan sampah yang dimiliki Pemko Medan.Menurut Walikota Medan, Dzulmi Eldin dalam nota jawabannya yang dibacakan Sekda Kota Medan Saiful Bahri Lubis, saat Paripurna, Senin (24/11), kalau saat ini Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kebersihan hanya memiliki becak sampah sebanyak 850 unit, gerobak sampah 335 unit, mobil pickup 6 unit, concapctor 7 unit, Dump Truck jenis Tiper 167 unit, dan Dum Truck jenis Container sebanyak 22 unit.
"Dibandingkan dengan produksi sampah perharinya yang rata-rata berjumlah 1.725 ton jumlah armada yang kita miliki sangatlah tidak seimbang," ujar Saiful Bahri menjawab pertanyaan Fraksi Demokrat pada Paripurna sebelumnya.
Dikatakan Saiful, Pemerintah Kota Medan telah memiliki langkah strategis dan program pengelolaan sampah berupa rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Seperti halnya membangun kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengimplementasikan sistem reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Selain Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan juga akan mengusulkan pemerintah pusat untuk membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional zona mebidang, serta merevitaliasi TPA yang ada.
"Pemerintah Kota Medan telah memiliki dua TPA yaitu TPA Terjun yang beroperasi sejak tanggal 9 Januari 1984 dengan luas 14 hektar dan TPA Namo Bintang yang sudah ditutup. Kita telah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Agro Mulia Abadi dalam pengelolaan sampah. Tapi sampai saat ini belum terealisasi," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan Saiful, selain minimnya armada pengangkutan, persoalan sampah juga disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Padahal Pemko Medan telah melakukan kegiatan sosialisasi dilingkungan masyarakat dan upaya penghimbauan melalui mobil sosialiasi Dinas Kebersihan ke 21 kecamatan Kota Medan. [hta]
.jpg)
KOMENTAR ANDA