post image
KOMENTAR
PT Pelindo II yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta adalah aset negara yang sangat strategis bagi kepentingan ekonomi nasional. Arus keluar masuk barang dan perputaran ekonomi di Pelabuhan Priok ini meyumbang 70 persen bagi perputaran ekonomi nasional.  

Kegaduhan yang sengaja diciptakan dan diskenariokan yang terjadi belakangan ini tentu saja bisa mengganggu aktivitas bisnis di pelabuhan. Arus keluar masuk barang jadi tersendat, para investor yang masuk dan ingin menginvestasikan bisnisnya di dalam negeri jadi berpikir ulang alias takut karena "kebisingan" yang terjadi yang sengaja di hembuskan oleh pihak pihak tertentu yang ingin bermain main dan ingin menguasai, memonopoli kekuasaan di pelabuhan. Demikian disampaikan Ketua Komite Rakyat Indonesia Selamatkan Pelindo (KERIS PELINDO), Adnan Rarasina melalui rilisnya kepada redaksi.

"Jika kebisingan dan kegaduhan ini terus di biarkan maka akan berefek besar bagi perekonomian nasional yang sedang berada di ujung krisis dimana rupiah sudah mendekati efek psikologis 15 ribu Rupiah per US Dollar. Aktivitas exsport import berhenti, buruh JICT sibuk demonstrasi bermanuver kesana kemari mencari dukungan politik melupakan tugas utama nya mengelola peti kemas," katanya, Rabu (23/9).

Kondisi ini menurutnya semakin buruk karena sebagaian anggota DPR dari partai Penguasa malah seperti berubah jadi aktivis LSM yang juga melapor kesana kemari ke penegak hukum.

"Tugas anggota DPR itu kan mengawasi kinerja pemerintah termasuk BUMN yang  berada di di bawah binaan kementrian BUMN bukan lapor sana sini," ungkapnya.

Dari semua rentetan peristiwa dan kejadian ini kami melihat bahwa ada kekuatan politik dan bisnis yang sedang bermain,  berusaha mengambil keuntungan dan memancing di air keruh yang ujung ujung nya ingin merusak citra dan reputasi Pelindo sebagai aset negara yang telah banyak memberi keuntungan bagi negara dan rakyat.

"Untuk itu kami ingatkan kepada pihak pihak yang ingin berambisi atas penguasaan  ekonomi, politik  di pelabuhan Priok untuk berhenti bermanuver, berhenti membuat kegaduhan untuk kepentingan pribadi dan kelompok politiknya sendiri dengan mengorbankan kepentingan nasional," ujarnya.

"Kepada Presiden Jokowi agar segera menunjukan bahwa anda adalah pemimpin nasional yang punya wibawa di depan seluruh aparatur pemerintahan. Hentikan semua kegaduhan dan fokus mengatasi krisis ekonomi nasional," demikian Adnan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi