post image
KOMENTAR
Presiden Jokowi meminta para kepala daerah jangan sekali-kali berpidato bahwa Indonesia dalam kondisi krisis. Jokowi meminta para kepada daerah tetap optimis, dan tidak terbawa opini yang beredar di media sosial (medsos).

‎Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan ratusan gubernur, bupati/walikota dalam rapat kerja pemerintah 2015 di Istana Negara, kemarin.

"Jadi, Bapak/Ibu jangan menanggapi isu-isu di medsos, dan Bapak/Ibu pidato kita dalam keadaan krisis. Krisis bagaimana? Sebanyak (pertumbuhan ekonomi) 4,7 persen kok krisis. Jangan ikut-ikut seperti itu. Kita ini harus menatap ke depan, optimistis. Kalau kita nggak optimisi, rakyat bagaimana. Sepusing apapun, saya ingin menampilkan diri optimis. Harus yakin," ucap Jokowi.

‎Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terus naik, siang ini Jokowi akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi V. Setelahnya, Jokowi bahkan akan terus mengeluarkan paket kebijakan untuk menyederhanakan aturan dan mempermudah investasi.

‎"(Paket kebijakan itu) nanti bisa sampai ke-100, ke-200, ke-300, ke-400. Saya akan minta ke tim ekonomi, agar setiap seminggu atau dua minggu harus dikeluarkan paket kebijakan untuk menyederhanakan aturan," katanya.

‎Sasaran paket kebijakan itu tidak satu, tapi menyeluruh. Mulai dari jangka pendek, jangka menengah, sampai jangka panjang. Dengan paket kebijakan itu diharapkan bisa mengejar pertumbuhan negara-negara lain.

‎"Kita ini sudah keduluan Vietnam. Pertumbuhan kita kalah dengan India, dengan Vietnam, yang cepat sekali. Kalau nggak mau mereformasi, mengubah (mempermudah aturan investasi), ya akan ditinggal betul," terangnya.

‎Untuk itu, Jokowi meminta para kepala daerah mengeluarkan paket kebijakan yang sama untuk mempermudah investasi di daerah masing-masing.

"‎Saya ingin daerah juga ikuti. Jangan sampai di sini (pemerintah pusat) sudah cepet, tapi di daerah diping-pong. Harus dibuat simple, sederhana. Bisa buat Pergub (Peraturan Gubernur), Perbup (Peraturan Bupati), dan Perwali (Peraturan Walikota). Semua itu harus dilakukan. Potong ya potong," jelasnya.

‎Jokowi kemudian bercerita pesatnya ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) karena mau memotong kebijakan yang berbelit-belit. Aturannya sangat sederhana. Jokowi merasakan sendiri saat masih jadi pengusaha mebel dulu, dia bisa mengurus izin di (UEA) hanya dalam waktu 1 jam. Dengan deregulasi yang dilakukan, UEA kini jadi raksasa ekonomi dunia.

‎"Padahal, kalau kita lihat pada tahun 60, mereka masih naik oto. Sedangkan kita di sini sudah naik holden, impala. Sekarang, mereka sudah naik BMW semuanya. Itu karena manajemen pemerintahannya pada track yang betul, visi yang benar," tandasnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa