post image
KOMENTAR
Peringatan hari Pahlawan yang digelar setiap tanggal 10 November, dinilai hanya sekedar seremoni belaka.

Pasalnya, pemerintah maupun masyarakat  tidak pernah memaknai arti  pengorbanan para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa Indonesia.

"Setiap tahun kita memperingati hari pahlawan, namun peringatan itu hanya bersifat seremoni saja, tanpa mengetahui makna dari hari pahlawan tersebut," kata Panglima Tinggi Korps Bela Negara Indonesia, Satria Patriot Pembina Utama (Satpapemtama), Toni Andeska Marsito, Selasa (10/11).

Andeska menilai, makna hari pahlawan bukan hanya sekedar untuk mengenang para pahlawan. Jauh dari itu, kita harus  mengetahui histori dari pahlawan tersebut.

"Kita lihat Seokarno dalam deklarasinya mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jasa pahlawannya. Namun, sampai kini  kita lihat banyak pahlawan yang dikaburkan sejarahnya. Contohnya, dua presiden terdahulu yait Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat yang pernah memimpin Indonesia pada masa genting. Keduanya tidak pernah dimasukkan didalam sejarah bangsa kita. Padahal mereka berdua adalah orang yang turut memperjuangkan Indonesia," katanya.

Andeska juga mengkritik, bahwa RA Kartini bukanlah sosok pahlawan bangsa Indonesia.

"RA Kartini bukanlah pahlawan, karena tidak pernah memperjuangkan bangsa Indonesia untuk merdeka. Lain halnya dengan pejuang Cuk Nyak Dien yang berasal dari Aceh. Secara fakta beliau orang yang benar- benar memperjuangkan bangsanya. Hingga meninggal pun tetap memperjuangkan bangsanya," ungkapnya.

Sebagai rakyat Indonesia, kata Andeska, kita perlu bertanya tentang arti dari peringatan hari pahlawan itu sendiri.

"Apa perlu ada departemen yang perlu meluruskan arti sejarah Indonesia ini. Pahlawan itu ada, namun pahlawan yang bagaimana," ungkapnya.

Andeska menilai, di Kops Bela Negara sendiri setiap hari memperingati hari pahlawan tersebut.

"Setidaknya masyarakat harus menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri. Pahlawan adalah mengukir nama yang indah untuk bangsanya. Pahlawan yang nyata perlu dihormati. Anak bangsa juga harus berpikir jadi pahlawan," pungkasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa