post image
KOMENTAR
Memasuki Awal Januari 2016, masyarakat Sumatera Utara (Sumut), khususnya Kota Medan harus bersiap-siap dengan pergantian musim, dari musim penghujan ke musim kemarau.

Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Sumut tengah. Musim kemarau diperkirakan akan berlangsung dari Januari hingga Maret 2016.

Hal itu dikatakan Kabid Data & Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Sumut/NAD Sunardi, Minggu (10/1).

Dia menjelaskan, kondisi itu karena adanya perubahan rutinitas di bagian Utara Khatulistiwa. Suhu udara di sejumlah wilayah khususnya di Kota Medan diperkirakan dapat mencapai 34 derajat celcius.

"Hari ini suhu udara berdasarkan pantauan kita 32 derajat celcius. Tetapi karena memasuki musim kemarau, suhu udara di sejumlah wilayah dapat mencapai 34 derajat celcius. Tapi itu belum termasuk ekstrim," ujarnya, Minggu (10/1).

Menurutnya, meski memasuki awal musim kemarau, hujan masih akan terjadi yang sifatnya lokal. Curah hujan diperkirakan 12 mil dan kecepatan angin 15 knot. Curah hujan terjadi di wilayah tertentu seperti Kota Medan, Deliserdang, Langkat dan Simalungun pada malam dan siang hari.

"Secara umum, meski masuk musim kemarau, tetapi hujan masih akan terjadi yang sifatnya lokal. Jadi masyarakat harus bersiap-siap memasuki awal musim kemarau ini. Tentunya angin kencang juga masih akan terjadi," jelasnya.

Sunardi mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan pada musim kemarau ini. Apalagi curah hujan akan terus berkurang. Tentunya masyarakat harus memperhatikan keadaan air dan potensi penyakit yang timbul pada musim kemarau.

"Curah hujan akan berkurang, tetapi tetap harus waspada. Karena hujan lebat disertai angin kencang berpotensi akan terjadi meski hanya sesaat. Sebaiknya jika beraktifitas di luar rumah, gunakan masker, dan jaga daya tahan tubuh agar tidak dehidrasi," pesannya.[rgu]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan