post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, melakukan kunjungan kerja ke lokasi Emplasemen KA-JICT di Tanjung Priok.

Tinjauan lapangan bertujuan untuk melihat kesiapan operasi kereta api dengan proses bongkar muatnya.

"Hari ini, ingin melihat perjuangan kami setelah beberapa lama, ingin melihat kemajuan di Priuk terutama soal dwelling time. Biasanya 7 hingga 8 hari, sekarang 3,5 hari. Ini kereta jalan, single window jalan, dwelling time bisa kurang dari 2 hari," kata Rizal di lokasi, Kamis (18/2)

Eks Menko Perekonomian era Abdurrahman Wahid itu menyaksikan langsung proses bongkar muat kontainer dari truk ke kereta api yang sudah dilansir, serta dari kereta api ke truk untuk selanjutnya dibawa ke dermaga kapal.

Pada tampilan sistem informasi dashboard online, angka dwelling time (DT) Tanjung Priok per hari Rabu (17/2) menunjukkan angka 3,37 hari. Artinya, dalam proses pengurusan barang atau kontainer dari mulai turun dari kapal selanjutnya melalui proses pemeriksaan dokumen dan fisik (costum clereance) hingga keluar dari areal pelabuhan hanya memakan waktu 3,37 hari.

Hal ini sudah menunjukkan satu kemajuan pesat dari semula 7 hingga 8 hari di awal Juli 2015 dan juga sudah berada di bawah angka yang ditetapkan Presiden Joko Widodo yakni 4,7 hari.

Penurunan angka DT menunjukan sudah semakin membaiknya proses pengurusan lalu lintas distribusi bongkar muat barang atau kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Besar kecilnya angka DT ini menunjukan tingkat efesiensi suatu pelabuhan. Semakin besar angka DT menunjukkan tidak efesiennya pelabuhan tersebut, sementara bila semakin kecil maka akan semakin efisien.

"Salah satu dari strategi dalam rangka lebih menurunkan angka DT adalah dengan menggunakan kereta api yang mengangkut kontainer langsung dari pelabuhan Tanjung Priok keluar menuju Cikarang Dry Port (CDP) Bekasi," kata mantan kepala Bulog itu.

Sementara proses pemeriksaan terhadap kontainer (costum clereance) oleh Karantina, Bea Cukai, BPOM dan Kementerian atau lembaga lain yang dulunya dilakukan di Tanjung Priok dapat dialihkan atau dilakukan di CDP. Bila prosedur pemeriksaan kontainer bisa berjalan sesuai skenario strategi ini, maka kemungkinan besar angka DT bisa diturunkan 1 hari lagi. Sehingga target 2-3 hari DT di Tanjung Priok bisa dicapai.

Pembangunan jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok dalam beberapa bulan belakangan terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI).

Pembangunannya dikebut siang malam dan mendekati tahap akhir secara keseluruhan. Saat ini persentase pembangunannya sudah mencapai 98 persen. Pada prinsipnya jalur rel kereta api yang dibangun KAI sudah dapat digunakan dan berfungsi dengan baik saat ini, mengingat telah dilakukan beberapa kali uji coba.

Dari pantauan wartawan kami di lapangan, proses uji coba hari ini, kereta dengan 18 gerbong kontainer memang berjalan lancar. Menko Rizal pun ikut menaiki kereta untuk mencoba rel baru tersebut.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi