post image
KOMENTAR
Pemerintah harus bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok pasca keputusan pemerintah yang akan menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar terhitung mulai 1 April 2016.

"Pemerintah harus bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan produk makanan agar dapat turun sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari penurunan harga BBM," kata analis politik & HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga kepada redaksi, Kamis (31/3).

Sejak besok, pemerintah memutuskan harga BBM untuk Premium dan Solar masing-masing turun Rp 500, menjadi, Premium Rp 6.450 dan Solar Rp 5.150. Adapun harga sebelumnya adalah, Premium Rp 6.950, dan Solar Rp 5.650.

Menurut Andy, sepertinya ada upaya turn back Nawacita Presiden Jokowi dalam penurunan harga BBM ini.

Jelas dia, pemerintah juga harus tegas juga dalam mengendalikan tarif angkutan umum agar turun juga sehingga roda perekonomian masyarakat dapat bergerak cepat dan kesejahteraan sosial masyarakat akan meningkat.

"Percuma saja harga BBM turun kalau harga kebutuhan pokok dan transportasi tidak turun," ujar Andy.

Andy berpendapat penurunan harga BBM jika dibarengi dengan kinerja pemerintah untuk mengendalikan harga BBM dan tarif angkutan umum juga dapat meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan para pekerja di Indonesia.

Terakhir, jelas Andy, pemerintah disarankan untuk dapat mengatur diatribusi BBM secara adil khususnya untuk kawasan Indonesia Timur agar kelangkaan BBM dan permainan spekulan BBM illegal untuk dipasok  ke industri dapat dicegah.

"Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral juga diharapkan untuk dapat membuat task force guna memonitoring penurunan harga BBM dan distribusi BBM secara adil agar masyarakat dapat menikmatinya," tukasnya.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi