post image
KOMENTAR
Ratusan anggota Persatuan Istri Tentara Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Cabang XXXII dan aparatur sipil negara (ASN) wanita di jajaran Kodim 0203/Langkat, mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi, Rabu (13/7) malam.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Makodim 0203/Langkat tersebut, terselenggara atas kerjasama Kodim 0203/Langkat dengan RSU Bidadari Kota Binjai.

Hadir, Dandim 0203/Langkat, Letkol Inf Roy Hansen Jongguran Sinaga, diwakili Kasdim, Mayor Inf Supriyono, Pimpinan RSU Bidadari Kota Binjai, dr Firmansyah, Direktur RSU Bidadadari Kota Binjai, dr Esty Aditya Dewi, Ketua Persit KCK cabang XXXII, Jaqueline Roy Hansen Jongguran Sinaga, jajaran perwira staf Kodim 0203/Langkat, dan narasumber, dr Hendry SpOG.

Kasdim 0203/Langkat, Mayor Inf Supriyono, dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi tersebut merupakan sarana penting dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, khususnya kanker serviks.

"Saya mengharapkan, seluruh peserta agar serius mengikuti sosialisasi, mengingat ini adalah kesempatan yang sangat berharga dalam upaya mencegah kanker serviks," serunya.

Sementara itu, dr Hendry SpOG dalam penjelasannya mengatakan, kanker serviks merupakan penyakit mematikan bagi wanita. Sebab 12,6 hingga 19,6 persen wanita di dunia saat ini menderita kanker serviks, dimana lebih dari setengahnya berujung pada kematian.

Apalagi menurutnya, penderita kanker serviks di negara-negara berkembang lebih tinggi, cenderung lebih banyak dibandingkan negara-negara maju.

"Masalah utamanya, karena sosialisasi ke masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia, maaih terlalu minim," jelasnya.

Pertimbangan itu pula yang menurut Hendry, harus menjadi perhatian khusus bagi masyarakat, khususnya wanita. Sebab di tahun 2008 lalu, sedikitnya ditemukan 520 ribu kasus penanganan kanker serviks di dunia.

"Pencegahan dan deteksi dini kanker serviks harus menjadi perhatian khusus setiap wanita, mengingat penyakit ini sangat membahayakan rahim, dan bisa menyerang siapa pun," tukas Hendry.[rgu]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan