post image
KOMENTAR
Selain mengecewakan warga karena tak kunjung mendatangi warga Sari Rejo yang menjadi korban kekerasan oknum TNI AU Lanud Soewondo, Walikota Medan Dzulmi Eldin juga diduga memiliki kepentingan dalam kasus sengketa tanah seluas kurang lebih 260 Ha di Sari Rejo.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat (Formas) Sari Rejo, Pahala Napitupulu kepada awak media saat mendatangi Warkop Jurnalis, Jalan KH Agus Salim, Medan, Rabu (24/8).

"Ini juga Pak Eldin konsep berpikirnya kabur, dia gak paham. Ini ada kepentingan Pak Eldin di dalamnya," katanya.

Bukan tanpa dasar, Pahala menjelaskan bahwa Walikota Medan tersebut pernah menggelar pertemuan antara tokoh masyarakat, Pemko Medan, dan pihak TNI AU Lanud Soewondo. Namun pada saat itu, tokoh masyarakat dalam pertemuan  tersebut bukanlah bagian dari warga Sari Rejo yang sedang berjuang untuk tanah sengketa seluas 260 Ha.

"Menurut saya Pak Arifien (Danlanud Soewondo) terjebak dalam skenario Walikota. Pak Arifien bilang 'stake holder sudah ketemu tokoh masyarakat, tapi kenapa masih ribut'. Saat itu Arifien ketemu Walikota, kemudian Walikota mempertemukan Arifien bukan dengan kami, entah siapa itu, tidak ada Pahala di situ," jelasnya.

Pahala menegaskan, apabila Walikota Medan terus 'bermain' dalam kasus sengketa lahan tersebut, warga Sari Rejo akan melakukan unjuk rasa dan mengepung rumahnya.

"Kenapa dia pertemukan Pak Arifien dengan tokoh masyarakat yang entah siapa, padahal sudah jelas ada Formas di sini. Lihat aja kalau warga Sari Rejo marah, rumahnya pun bakal kami kepung, bukan cuma kantornya," tandasnya.[sfj]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan