post image
KOMENTAR
Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) terus berupaya membenahi kawasan Danau Toba sebagaimana direkomendasikan oleh Unesco. Bahkan, jika pemerintah menyatakan agar kawasan danau tektonik tersebut kembali diajukan untuk didaftarkan sebagai Global Geopark Network (GGN), pihaknya akan mempersiapkannya.

Seperti disampaikan Ketua BP-GKT, Alimin Ginting usai rapat dengan Dewan Pakar GKT di gedung Kantor Jurnal Pemerintahan Jl Helvetia Medan, Jumat (28/10/2016). "Ada 15 geosite yang kita siapkan, yang terdapat di tujuh kabupaten dengan penyebaran yang cukup merata dan berkeadilan. Juga terus kita benahi untuk menjawab lima rekomendasi yang disampaikan Unesco ketika pengajuan sebelumnya ditolak," ujar Alimin dalam rapat yang dihadiri antara lain Dewan Pakar Dr RE Nainggolan, MM, Willmar E Simanjorang, Yusran Syafri, Erika Revida Saragih, Rosdiana Simarmata, Gagarin Sembiring, Ketua Badan Pengurus Geopark Kaldera Toba Alimin Ginting, Jadi Pane SPd, Ivan Elisabeth Purba, Sahat Simatupang, Ronald Naibaho, Karmel Simatupang, Nurjulia Ginting, dan Nurhafni Lubis.

Lima rekomendasi dari Unesco yaitu adanya aktifitas edukasi terpadu pada masing-masing geoarea dengan tema 'Seopark Super-Volcano', panel edukasi geologi dan informasi yang lebih fokus pada informasi tematik. Kemudian diperlukan strategi pemasaran dan promosi, pengembangan budaya perlu lebih ditingkatkan dna lebih banyak, serta aktifitas geopark di lapangan harus sudah terjadi pada keempat geoarea GKT.

"Bagaimana mengaplikasikan program-program tadi, dan inilah yang kita lakukan dengan kerjasama dengan pemerintah kabupaten, provinsi bahkan pemerintah pusat," ujar Alimin.

Namun, Unesco juga telah menyampaikan bahwa pemahaman yang dibutuhkan bukan deskripsi kelayakan kawasan Danau Toba menjadi sebuah geopark global. Lebih kepada operasional di lapangan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan jauh lebih penting. "Karena setelah situs tadi dibenahi, akan menjadi pusat edukasi juga menjadi pusat destinasi. Nah, jika sudah menjadi destinasi tentu dibutuhkan fasilitas-fasilitas pendukung agar pengunjung dari berbagai belahan dunia bisa tinggal dan menikmati pelayanan yang dibutuhkan," katanya.

Kini, menurut Alimin stakeholder GKT sangat luas, diantaranya masyarakat yang bervariasi di kawasan Danau Toba mulai dari Simalungu, karo, Dairi dan Toba. "Dari sisi koordinasi itu membutuhkan waktu yang lebih banyak namun memberikan keuntungan yang luar biasa, karena dengan adanya variasi budaya kita, akan membedakan darai kawasan pariwisata lainnya," ujarnya.

Kendala saat ini, kata Alimin, dana untuk pembangunan sarana dna prasarana di masing-masing geosite masih dalam proses pengajuan. "Kita harus maklum, pengadaan dana itu ada prosesnya  yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maka kita siapkan program sekaligus secara paralel kita menyampaikan ke pihak-pihak yang berwenang bahwa kita perlu dana-dana pembangunan sarana prasarana," ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pakar GKT Dr RE Nainggolan MM menyampaikan apresiasi kepada para bupati yang telah mulai melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengadikan Kawasan Danau Toba menjadi bagian dari pengajuan menuju GGN Unesco. Sebab, kawasan ini akan menjadi pusat edukasi karena potensi dan peristiwa alam di daerah itu tidak smebarang dunia memilikinya. "Kita tahu persis gunung toba mengalami letusan yang luar biasa, menjadi pusat edukasi bagi ahli-ahli dari berbagai belahan dunia. Tentu akan menjasi pusat destinasi, yang harus dilengkpai dengan fasilitas, seperti toliet, restoran, sehingga dengan demikian lengkaplah tempat itu sebagai tujuan wisata," ujarnya.

Pengembangan Bandara Silangit menjadi salah satu pendukung, yang kini telah melayani berbagai tujuan penerbangan. Untuk itu, sangat diharapkan perhatian pemerintah pusat untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan. "Kita sadar, kabupaten tidak memiliki dana yang cukup untuk menyediakannya. Termasuk pemerintah provinsi agar memberikan dukungan berupa pembangunan jalan mungkin, dan fasilitas lainnya," katanya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa