post image
KOMENTAR
Tempat yang tertutup dan dijaga oleh para pengawas yang dijadikan Algojo untuk menjaga para pasien yang di kurung dalam sel yang melakukan Rehabilitasi Narkoba dan depresi, itulah situasi yang ada di Yayasan Kasih Anugerah Bangsa.

Yayasan yang beralamat di jalan Letjend Jamin Ginting, Binjai Selatan, yang di gerebek, juga terkesan tidak memanusiakan manusia.

Para Pasien malah di paksa untuk di jadikan pekerja paksa. Pantauan medanbagus.com yang mengikuti penggerebekan mulai awal hingga akhir, juga melihat kejanggalan yang sangat menyiksa para pasien.

Malah tidak satupun pasien yang yang merasa senang tinggal di tempat tersebut. Mereka mengaku tersiksa dan di terus di siksa oleh para pengawas Yayasan.

Seperti yang di ungkapkan oleh Pasien yang bernama Joshua Bangun (43), warga jalan Letjend Jamin Ginting Binjai, yang terus memohon kepada para petugas yang hadir agar dirinya bisa di keluarkan dari penjara yang ada di yayasan tersebut.

"Saya sudah enam bulan di tempat ini karena dikirim keluarga saya. Selama enam bulan itu juga kaki saya di rantai. Alasan mereka takut kabur makanya dirantai. Semua pasien baru wajib di rantai," ucapnya.

Hal yang sama juga di ucapkan oleh Okky Ramadhani Ginting (29) warga Desa Namutrasi, pasar 4 Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Selama dirinya berada yayasan tersebut, belum pernah sekalipun bertemu langsung dengan keluarganya.

"Saya tidak diijinkan oleh pengawas untuk jumpa dengan keluarga, makanya keluarga kami tidak tau penyiksaan ini. Keluarga kami hanya boleh bertamu sampai di depan saja, menangis kami bang, kejam kali pihak yayasan. Mereka memang tidak punya hati nurani," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Setempat yang bernama M Nasir Sembiring, sangat menyesalkan penyiksaan itu terjadi.

"Mereka agak tertutup, apa lagi tempat ini paling ujung, kalau pasien datang tidak pernah melapor, tapi kalau adanya yayasan di tempat ini, mereka memang melapor," tegasnya.

Pantauan medanbagus.com, para pasien banyak yang mengalami sakit, bahkan terlihat lumpuh. Menurut pengakuan mereka, keadaan seperti itu karena dirinya disiksa dan terus di paksa untuk bekerja.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa