post image
KOMENTAR
Terkait ancaman Bom di DAAI TV Jakarta, yang di lakukan oleh Willian Hadi Winarko alias Ari (22), yang kini sudah di amankan oleh Densus 88, medanbagus.com mencoba mendatangi rumah orangtuanya, Sabtu (7/1).

Beralamat di jalan Kartini, Dusun IV No 25, Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, yang merupakan rumah orang tua Ari, tampak suasana sedih menyelimuti mereka.

Paimin (52), orangtua Ari yang berprofesi sebagai pengusaha tenda pesta, mengatakan bahwa anaknya tersebut lahir secara prematur dan mengalami kecacatan.

"Anak saya itu mengalami keterbelakangan mental, tiap hari kerjaannya hanya angon (menggembala) lembu. Sekali kali paling ikut saya pasang Teratak (tenda pesta) kalau ada orderan," bebernya.

"Kalau di ajak ngomong pun kurang nyambung, bahkan para tetangga pun tau kalau anak saya bodoh. Kerjaannya dari dulu memang dirumah, merantau pun gak pernah, mungkin kalau di tinggal di kota Binjai, anak saya gak tau jalan pulang," ucapnya sembari menangis dan memohon agar Presiden RI dan aparat hukum bisa memaafkan perbuatan anaknya dan segera membebaskannya.

Senada dengan Paimin, Ibunya yang bernama Ruki Syahwati (46), juga meminta kepada aparat hukum untuk membebaskan anaknya.

"Saya sebagai warga negara Indonesia, sangat berharap dan memohon kepada aparat hukum untuk memaafkan anak saya, dia gak tau apa apa, bahkan merantau pun gak pernah," katanya sembari terus menangis dan mengatakan kalau anaknya juga pernah ke Warnet untuk mengisi lagu lagu di Handphone miliknya.

Willian Hadi Winarko Alias Ari, anak kedua dari pasangan Paimin dan Ruki Syahwati, di amankan tim Densus 88 di rumah orangtuanya pada Selasa (3/1) malam, sekira pukul 20.30 WIB.

Dirinya diamankan atas status di media sosial (Facebook) yang di buatnya yang kurang lebih berbunyi "I LOVE ISIS, kami telah berikan kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV, hitungan 10 menit mulai dari sekarang. Bom akan meledak pada 12.53".

Setelah di amankan Densus 88, Orangtuanya baru sekali mendapat kabar dari anaknya.

"Baru kemarin malam saya bisa berkomunikasi dengan anak saya, kira kira jam 22.40 WIB. Gak tau pakai HP siapa, padahal HP anak saya juga di bawa oleh polisi," tutup Paimin.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa