post image
KOMENTAR
Bupati Simalungun JR Saragih memimpin rapat koordinasi dengan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Simalungun di Balei Harungguan Djabaten Damanik. Dalam rapat tersebut ia menekankan empat hal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Apa yang dibutuhkan masyarakat layani, apa keluhan mereka dekati. Masyarakat itu susah, mudahkan mereka karena ini tugasnya pemerintah," tegasnya, Selasa (7/3).

Pria kelahiran 10 November 1948 ini meminta kepada seluruh jajarannya agar selalu mengutamakan kepentingan masyarakat di Kabupaten Simalungun. Baginya, bila nama Kabupaten Simalungun ini jelek itu sama saja menjatuhkan nama baik Kabupaten Simalungun.

"Kita harus terus memberikan pelayanan masyarakat, jangan ada jalan rusak kalian diam saja, masyarakat butuh kesehatan kalian tak bergerak hatinya. Kerjakan langsung tidak usah menunggu perintah, jangan membuat nama Kabupaten Simalungun ini jelek," lanjutnya.

Dalam rapat koordinasi, JR Saragih mewajibkan pola pelayanan pemerintahan layaknya pelayanan kepada "anggota keluarga" sendiri.

Kemudian, kedua masyarakat di Kabupaten Simalungun juga harus dibantu. Dalam hal ini soal kebersihan. "Saya ultimatum, Simalungun harus bersih! Saya malu karena kerap di cap Simalungun Kotor. Semua terkoordinasi melalui Camat," tegasnya.

Ketiga, soal kesehatan dan pelayanannya masyarakat. Dirinya meminta agar seluruh jajarannya jangan lagi menunggu kondisi kesehatan masyarakat sampai dalam keadaan parah lantas ditindak. Apalagi, di seluruh Kabupaten Simalungun telah tersedia puskemas.

Keempat, permudahkan soal perijinan di masyarakat khususnya yang kekurangan. Semua masyarakat harus memiliki surat catatan sipil, baik itu kartu keluarga, akte lahir.

Berbicara soal catatan Sipil, John Damanik selaku Kepala Dinas Catatan Sipil Kabupaten Simalungun mengatakan bila target masyarakat secara nasional dalam hal ini perihal catatan sipil hampir memenuhi kuota.

"Kalau soal catatan sipil seperti akte lahir, kartu keluarga sudah 75 persen terpenuhi bahkan jumlah ini hampir melebih jumlah nasional yang ditetapkan. Hanya saja tinggal persoalan akte kematian yang terus disosialisasikan," tambahnya.

Hal serupa juga dituturkan Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga bila bekerja merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan menggunakan hati dan rasa.

"Bekerja adalah bagian dari ibadah untuk keluarga. Beribadah bukan memberikan kepuasan, tetapi jadikan kepuasan menjadi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.[rgu]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan