post image
Irna Minauli
KOMENTAR

Fenomena bipolar tengah ramai diperbincangkan. Dimana banyak orang yang harus berurusan dengan hukum akibat mengonsumsi obat-obat tertentu atau sejenis narkotika untuk meminimalisir bipolar di dalam diri mereka.

Psikolog Irna Minauli mengatakan bipolar adalah dua kutub yang ada pada setiap manusia. Akan tetapi mereka yang bipolar memiliki kutub dengan perubahan yang cepat.

“Bipolar kalau dilihat arti katanya berasal dari bi yang berarti dua dan polar yang berarti kutub, yaitu kutub depresi dan kutub manic. Pada dasarnya kita semua memiliki kedua kutub tersebut dalam diri kita. Akan tetapi, mereka yang mengalami gangguan bipolar memiliki perubahan dari kedua kutub tersebut secara cepat,” katanya kepada tim MedanBagus, Jumat (3/1).

Irna mengatakan mereka yang bipolar adalah mereka yang hatinya bisa berubah berubah dari depresi (murung, sedih, tertekan) ke manic (suasana hati gembira, euphoria).

“Suasana hatinya bisa berubah dari depresi ke manic. Tidak mengherankan jika mereka seolah bisa tertawa setelah sebelumnya menangis tersedu-sedu,” ujarnya.

Meski begitu, Irna mengatakan mereka yang mengidap bipolar butuh dukungan dan perhatian dari lingkungan sekitar.

“Mereka adalah pribadi yang secara emosional sangat labil dan butuh perhatian dari lingkungannya. Mereka menjadi sedih dan sekaligus marah ketika tidak menjadi pusat perhatian dari lingkungannya,” ungkapnya.

Irna menambahkan itu sebabnya para pengidap gangguan ini memiliki komorbiditas dengan borderline personality disorder dan hystrionic personality disorder.

Alhasil, menurut Irna mereka yang bipolar cenderung memiliki emosi yang labil, dimana mereka harus mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menghindari perilaku yang menyimpang.

“Dengan kondisi emosinya yang sangat labil membuat penderita sangat rentan terlibat dalam perilaku mengkonsumsi narkoba atau perilaku menyimpang lainnya,” pungkasnya.

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan