post image
KOMENTAR
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, dan wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana yang berada di Medan (Sumatera Utara) kemarin ibarat menginjak bara api. Pasalnya baru saja tiba di Medan, kedua menteri itu dipanggil mendadak ke Jakarta oleh Presiden SBY.

''Mungkin saja, Presiden dan menterinya ingin rapat membahas nyanyian Anas Urbaningrum yang live di RCTI kemarin,'' bisik beberapa wartawan media cetak.

Sekadar diketahui, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin saat mengunjungi LP Tanjung Gusta tiba-tiba ingin bertolak ke Jakarta. Dia mengaku baru menerima panggilan dari Presiden SBY yang meminta dirinya segera kembali ke Jakarta.

Begitu pun dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana. Saat berbicara di depan puluhan pejabat imigrasi, teleponnya tiba-tiba berdering. Suasana saat itu sempat sepi. ''Mohon maaf. Tadi itu telepon dari SBY yang meminta saya harus segera pulang ke Jakarta,'' ujar Denny Indrayana.

Sekadar diketahui, wawancara eksklusif  RCTI yang live dengan Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat bikin petinggi di negara ini ketar ketir. Terutama ''nyanyian'' aliran dana yang menyangkut sejumlah pejabat negara.

Akibat wawancara di RCTI dini hari kemarin itu konon Cikeas bereaksi keras dan menggelar rapat gabungan PPATK, BPK, Polri, BIN, Kejaksaan dan KPK memutuskan langkah-langkah yang harus diambil dalam waktu dekat terhadap Anas.

Keputusan yang diambil KPK perlu segera menahan Anas.

Keputusan lainnya, karena kasus gratifikasi mobil Toyota Harrier yang menjadikan Anas sebagai tersangka, sangat lemah. Maka dia harus dijebak melalui  kasus di proyek-proyek lainnya.

Cikeas konon akan bayar media agar memberitakan besar-besaran soal kekayaan Anas yang sangat bombastis sehingga citra dia benar-benar diyakini masyarakat sebagai koruptor.

Selanjutnya, akan ada rapat pada akhir pekan ini di Kemenkopolkam untuk memetakan pendukung Anas dari kalangan non Partai Demokrat. Akan dilakukan pengawasan penuh terhadap mereka. Kemudian dilanjutkan dengan tekanan agar mereka tidak lagi mendukung Anas.

Wamenkumham Deny Indrayana disiapkan jadi koordinator penghubung di lembaga penegak hukum terkait operasi terhadap Anas ini. [ans]

Sudah Diberlakukan, Parkir Sembarangan Bakal Kena Tilang Elektronik di Medan

Sebelumnya

Perkosa Banyak Pria, Pelajar Indonesia Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup Di Inggris

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum