post image
KOMENTAR
Kebakaran menghanguskan 10 unit rumah semi permanen di Jalan Wahidin Gang Kasih Lingkungan VI Kec Berandan Barat, Kabupaten Langkat, Rabu (19/6/2013) pukul 09.00 WIB.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran milik EP Pertamina Pangkalan Berandan dan Pangkalan Susu bergotongroyong dengan warga untuk memadamkan api. Api dapat dipadamkan sekitar 2 jam kemudian.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini. Sedangkan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kesepuluh rumah nahas tersebut ditempati 10 kepala keluarga. Masing-masing, Marbun (40) N Gultom, Rita Sembiring, R Naibaho, Z Ginting, Hutasoit, Hutapea, James Tobing, J Sihombing dan Tia Boru Karo.

Tiga rumah diantaranya, merupakan milik Pardede dan J Sigalinging, yang disewakan kepada korban lainnya.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, api berawal dari rumah salah seorang korban bermarga Hutasoit. Asal muasal api, warga menduga dari sisa obat nyamuk lingkar yang dinyalakan di rumah tersebut.

Diduga, obat nyamuk bakar tersebut diletakan berdekatan dengan bahan yang mudah terbakar. Hingga api membesar dan membakar seisi rumah Hutasoit yang dihuni 3 anak dan mertuanya yang biasa dipanggil Opung Rizki.

Rumah yang terbuat dari papan membuat api dengan cepat membesar dan membakar rumah lainnya yang letaknya berdempetan.

"Saya lagi berbicara dengan tetangga saya. Saya lihat asap mengepul di rumahnya (Hutasoit)," ungkap B Sitorus (63) diamini Opung Maria Boru Simbolon (60).

Besarnya kobaran api juga membakar atap rumah yang berada didepan. Melihat asap mengepul dan api yang semakin membesar, warga bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya sebelum pemadam kebakaran Pangkalan Berandan dan Pangkalan Susu datang.

Besarnya api dan lokasi yang berada di dalam gang, membuat kesulitan proses pemadaman. Bahkan, warga terpaksa merubuhkan atap rumah agar api tidak menjalar ke rumah lainnya.

Mobil pemadam kebakaran sempat kehabisan air pun menjadi kendala lamanya api dipadamkan, hingga menunggu pengisian air kembali.

Kebakaran ini membuat para korban tak bisa berbuat banyak menyelamatkan harta benda. Para korban hanya meratapi kejadian tersebut.

"Apinya besar. Atas rumah dan meteran listrik yang di depan rumah-rumah yang terbakar itu juga terbakar, tapi tidak sampai membakar semuanya," ungkap warga lainnya.

Kepala Lingkungan VI Amiruddin mengatakan, dari laporan warganya saat kebakaran terdengar suara ledakan kecil. Namun, dirinya tidak mengetahui suara ledakan tersebut. "Apa tabung atau lainnya saya tidak tahu. Dan tidak dapat memastikannya," tuturnya.

Sedangkan Camat Brandan Barat, Faizal Rizal M menyatakan, rumah yang terbakar sebanyak 9 unit. Sementara satu unit rumah terbakar pada bagian dinding yang nempel dari rumah yang terbakar tersebut.

Ia berjanji akan membantu semaksimal mungkin bagi para korban. Kerugian dari kebakaran diperkirakan mencapai Rp500 juta.

"Kita akan semaksimalnya membantu para korban. Dan untuk surat-surat dan dokumen-dokumen berharga, akan kita bantu penyelesaiannya. Baik itu ijazah, surat rumah dan lainnya," tegasnya. [ded/hen]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa