post image
KOMENTAR
Kematian akibat Jantung Masih Tinggi Penyakit jantung dapat mematikan dan butuh penanganan cepat dan tepat. Dalam kurun waktu 27 tahun  layanan jantung yang terdapat di rumah sakit di Indonesia masih terbatas. Untuk itu, sejumlah dokter mendirikan Rumah Sakit Jantung Jakarta di Matraman Raya, Jakarta, Sabtu (7/7/2013).

Selain pelayanan ruang perawatan inap (in-patient ward) rumah sakit tersebut juga memiliki pelayanan poliklinik (out-patient ward). Dengan memberikan waktu konsultasi minimal 15 menit bagi dokter dan pasien. Sehingga pasien mendapatkan informasi yang detail mengenai penyakit.

"Keselamatan pasien adalah prioritas utama. Turut membantu mengurangi angka kematian pasien penyakit jantung dan kardiovaskuler di Indonesia," kata dokter spesialis jantung dan bedah thoraks RS Jantung Jakarta Jusuf Rachmat.

Pasien penyakit Jantung  memiliki masa kritis atau dikenal sebagai golden time sekitar 2 jam. Yaitu waktu yang sangat berharga untuk penanganan penderita penyakit Jantung dan bila terlewat masa itu maka pasien biasanya tidak dapat tertolong.

Dapat membantu mempertahankan Golden Time pasien dengan penanganan serangan Jantung menjadi efektif, efisien  dan tepat guna yaitu melalui konsep 90 Minutes Door to Baloon. Yaitu pelayanan kegawatdaruratan yang dibutuhkan seperti Cathlab, MSCT dan X-Ray terintegrasi pada ruang IGD yang berada di lantai satu. Menjalankan konsep sosial Rumah Sakit dan hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas kamar ekonomi kami yang berjumlah 30 bed dari total 74 bed yang tersedia.

Selain itu Komisaris Utama RS Jantung Jakarta Fathema mengatakan, pihaknya juga melayani KJS. Dengan mengikuti prosedur yang ada, maka pemegang KJS bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit ini. Tidak hanya pada pasien dewasa, pasien anak-anak dengan KJS pun bisa mendapatkan perawatan.

Di rumah sakit ini ada ruang rawat inap dengan bed ekonomi sebanyak kurang lebih 15 kamar dewasa dan 16 kamar anak. Rencananya para pemegang KJS yang mendapat persetujuan untuk dirawat akan ditempatkan di bed. [yhu]





Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan