post image
KOMENTAR
Tim evakuasi masih melaksanakan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah hingga saat ini, pada Senin (3/2/2014), telah ditemukan 8 motor korban awan panas Sinabung.

Sebanyak 7 motor ada nomor polisi dan 1 motor tidak ada nomor polisi. 1 tas berisi laptop Acer, 1 tas Handy camp (tidak ada isinya) dan 2 buah helm. Belum ditemukan adanya korban.

"Kondisi abu vulkanik tebal yang menutupi lahan dan adanya susulan awan panas di Desa Sukameriah menyebabkan evakuasi sulit," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada MedanBagus.Com, Senin (3/2/2014).

Dijelaskannya, pada pukul 12.30 WIB, berdasarkan rekomendasi PVMBG proses pencarian hari ini dihentikan karena terjadi erupsi setinggi 2.500 m dan luncuran awan panas 2.500 m.

"Tim SAR gabungan masih menunggu kondisi aman. Strategi evakuasi mendasarkan pada rekomendasi PVMBG di lapangan," tuturnya.

Ada 170 personil tim SAR gabungan dikerahkan untuk evakuasi korban awan panas. Tim terdiri dari 35 orang Kodim 0205 TK, 30 orang Yon 125/SMB, 41 orang Brimob, 20 orang Basarnas, 10 satpol PP, dan 34 relawan.

Hingga saat ini jumlah korban awan panas Gunung Sinabung ada 15 orang meninggal, 7 orang mahasiswa, 4 pelajar, 3 warga Sukameriah, dan 1 warga Kabanjahe. Sementara 2 orang luka-luka dan masih dalam perawatan. 

"PVMBG merekomendasikan radius 5 km harus kosong dari aktivitas penduduk. Penjagaan diperketat agar masyarakat tidak dapat masuk ke zona berbahaya. Lima desa yang sangat berbahaya di radius 3 - 3,5 km yaitu Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Sigarang-garang, dan Sukanalu adalah daerah yang paling berbahaya. Jangan masuk pada daerah tersebut," pungkas Sutopo. [ded]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa