post image
KOMENTAR
Ketua Front Rakyat Bersatu (FRB) Prabu Alam, memberikan jaminan untuk tidak menggangu para penumpang dan calon penumpang untuk keluar masuk bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA).

"Kami memohon maaf kepada pengguna jalan khususnya yang akan ke KNIA apabila terjadinya kemacetan. Namun, kami sejauh mungkin tidak akan menghalangi masyarakat atau pengguna jalan yang hendak pergi dan masuk Bandara KNIA," kata Prabu dalam pertemuan dengan wartawan Selasa (18/2) kemarin.

Menurutnya, aksi demonstrasi ribuan massa massa mahasiswa, petani dan kaum buruh tersebut terpaksa dilakukan agar pemerintah segera menyelesaikan konflik agraria yang ada di Sumut khusunya Deliserdang.

"Belum ada kejelasan tentang 257 kasus konflik lahan yang terjadi antara PTPN II dengan Forum Rakyat Bersatu, sejak tahun 1972 sampai sekarang," ujar Prabu.

Karena itu, akses jalan menuju Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Rabu (19/2/2014) ini massa FRB ancam lumpuh akses jalan menuju Kualanamu yang berada di Kabupaten Deliserdang tersebut.

Massa FRB mengklaim akan turunkan masssa sekitar 50 ribu orang yang terdiri dari para buruh petani, nelayan dan mahasiswa.

"Ada 50 ribu massa yang akan kita turunkan . Aksi ini akan kita lakukan dari Rabu hingga Selasa (19 s/d 25 Februari 2014). Kita sudah memantapkan aksi kita ini," ujar Ketua FRB, Prabu Alam, dalam pertemuan dengan wartawan Selasa (18/2) kemarin.

Dikatakannya, massa akan berkumpul di Simpang Kayu Besar, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang dan bergerak ke lokasi aksi gerbang tol Kualanamu secara bergiliran menghindari blokade dari pihak kepolisian. [ded]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa